Mewaspadai Serangan Gendam di Tengah Arus Mudik Lebaran

27 April 2022, 23:16 WIB
Kerumunan pemudik keram dimanfaatkan pelaku kejahatan dengan menggunakan ilmu gendam /pikiran-rakyat.com/

KARANGANYARNEWS - Momen Idul Fitri atau lebaran menjadi saat istimewa bagi mereka yang selama ini hidup di perantauan.

Sebab pada saat itulah kita bisa berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat, yang selama ini ditinggalkan.

Karena itulah, meski harus bersusah payah untuk bisa mendapatkan alat transportasi, hal itu tak sedikitpun menyurutkan niat masyarakat untuk tetap mudik.

Dengan membawa setumpuk oleh-oleh, mereka rela berdesak-desakkan di dalam angkutan, demi bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman.

Baca Juga: Hati-hati..! Ampuh Taklukkan Korban, Aji Sirep Jadi Modus Baru Para Pelaku Kejahatan

Namun sayang, tradisi mudik setahun sekali itu seringkali diikuti dengan resiko yang terkadang sulit untuk dihindari, yaitu menjadi korban aksi kejahatan yang dalam hal ini adalah gendam.

Yang mana seringkali menyerang para pemudik yang menggunakan alat transportasi umum, untuk pergi ke kampung halaman. Kelelahan fisik serta kondisi yang serba semrawut karena banyaknya orang di terminal, stasiun ataupun pelabuhan, diyakini bisa berpengaruh pada kondisi psikologis para pemudik.

Dan hal inilah yang kerap dimanfaatkan oleh para pelaku gendam untuk menjaring mangsa.

Baca Juga: Mudah dan Simpel. Cara Ini Ampuh Atasi Serangan Aji Sirep. Buktikan Saja

Praktek gendam memang menjadi tindak kejahatan yang kerap terjadi di tengah keramaian, terutama saat musim mudik.

Sebab pada saat itu banyak orang yang dipandang berpotensi untuk menjadi korban gendam atau hipnotis, karena faktor kelelahan fisik dan pikiran, usai menempuh perjalanan jauh yang melelahkan.

Gendam memang kerap dijadikan metode ampuh untuk bisa mengambil harta berharga orang lain dengan tanpa perlawanan.

Sehingga resiko tertangkap massa sangat kecil bagi si pelaku. Karena itulah, modus kejahatan seperti ini cenderung semakin marak dilakukan, terutama saat bersamaan dengan arus mudik.

Gendam sendiri adalah sebuah kemampuan untuk menguasai pikiran seseorang untuk diperdaya, dieksploitasi hartanya dengan menggunakan kekuatan gaib atau dengan teknik tertentu.

Gendam memang kerap diidentikkan dengan hipnotis. Karena dalam prakteknya memang bisa mempengaruhi pikiran seseorang untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh pelaku gendam.

Baca Juga: Watak, Sifat dan Karakter Seseorang Berdasarkan Arti Nama, Huruf Awal A

Namun berbeda dengan hipnotis yang selalu mengedepankan penjelasan rasional. Praktek gendam bisa dilakukan dengan berbagai metode, baik yang menggunakan sesuatu yang bersifat gaib, maupun yang menerapkan teknik-teknik hipnotis.

Bahkan ada pula gendam yang sifatnya verbal. Artinya bahwa dalam prakteknya hanya menggunakan teknik komunikasi tertentu, untuk mempengaruhi calon korbannya.

Untuk praktek gendam yang terakhir, saat ini semakin banyak dipraktekkan, dan melibatkan sebuah kelompok.

Sebab dengan melakukan gendam secara berkelompok, maka calon korban tidak akan pernah menyadari kalau dia sedang akan digendam. 

Baca Juga: Anda Harus Tahu, Ini Lho Manfaat Minum Kopi Setiap Hari

Hal ini disampaikan oleh spiritualis dan pakar hipnotis asal Surakarta, Gus Im Al Fathoni.

Menurutnya tren praktek gendam saat ini memang cenderung dilakukan secara berkelompok.

Sebab efektifitas dari praktek seperti ini dirasa lebih tinggi. Sehingga calon korban lebih mudah dijerat.

“Saat ini sudah banyak orang yang paham, kalau missal ada orang tiba-tiba menepuk pundaknya, kemungkinan dia sedang menggendam. Sehingga dia harus balik menepuk, atau tetap menjaga kesadaran, agar tidak menjadi korban. Karena itulah para pelaku gendam kemudian terus mencari strategi yang jitu agar bisa sukses melakukan gendam. Dan salah satunya adalah dengan cara berkelompok,” jelasnya seperti dikutip dari Majalah LIBERTY edisi Juni 2016.

Praktek gendam seperti ini menurut Gus Im memang relative agak susah dilawan. Karena dalam hal ini ada serangan pengacauan pikiran, yang tidak hanya datang dari satu orang.

Ada komunikasi dengan banyak pihak yang bisa membuat pikiran seseorang lebih mudah dikacaukan.

Baca Juga: Pecahkan Rekor Box Office, Sekuel The Batman segera Diproduksi

Selain itu, dengan praktek gendam secara berkelompok, maka seorang korban juga akan kesulitan untuk menemukan, mana orang yang benar-benar menjadi pelaku.

Karena dengan sebuah skenario sandiwara yang snagat rapi, maka calon korban akan dengan mudah dibuat terbuai, hingga kemudian dijarah harta miliknya.

“Saat sudah terjerat komplotan gendam, calon korban memang akan kesulitan unuk lepas. Karena itu agar tidak sampai terjerat, hendaknya selalu waspada dan tidak terlalu mudah percaya dengan orang lain yang tidak dikenal. Dengan begitu maka pelaku gendam akan kesulitan untuk menyerang kita,” ungkapnya.

Praktek gendam yang juga kerap dilakukan untuk melumpuhkan korban dan sangat efektif adalah pemanfaatan bahan kimia tertentu yang bersifat bius.

Baca Juga: Camilan Pengusir Kantuk saat Perjalanan Mudik, Ini Resep Jamur Crispy

Dengan menepuk calon korban di bagian pundaknya, maka otomatis dia akan langsung menghirup obat bius tersebut saat menoleh.

Sehingga bahan itu akan langsung bereaksi untuk membuat pikiran seseorang menjadi kacau, atau bahkan tak sadarkan diri.

Dalam kondisi seperti itu, maka pelaku gendam akan dnegan mudah menjarah barang-barang berharga milik korbannya.

“Bagi para pelaku gendam yang ingin langkah instan agar bisa segera mendapatkan hasil, biasanya akan menggunakan obat bius tertentu yang ditepukkan di bahu korbannya. Kekuatan obat ini sangat luar biasa. Sehingga dengan sekali hirup, seseorang akan merasa pusing dan seperti tak sadarkan diri. Dengan begitu maka harta bendanya akan dengan mudah diambil si pelaku gendam,” ujar Gus Im yang mengaku sangat paham dengan berbagai bentuk modus kejahatan jalanan yang terjadi di masyarakat.***

Editor: Langgeng Widodo

Tags

Terkini

Terpopuler