Orang yang menguasai ilmu santet dan jadi perantara orang lain, biasanya meminta imbalan jasa atau persyaratan tertentu. Pelaku kejahatan penyimpangan ilmu supranatural atas permintaan orang lain tersebut, disebut dukun santet.
Baca Juga: Santet Jarum Jahit, Lebih Mematikan dibanding Sewu Dino dan Janur Ireng
Kejahaatan santet, dilakukan untuk mencelakai orang lain yang dianggap musuhnya. Entah dikarenakan dendam atau sakit hati yang dipicu kalah persaingan meraih jabatan, usaha waralaba maupun berlatar dendam asmara.
"Akibat praktek ilmu santet juga beragam baik gangguan phisik maupun psikis, ada juga yang sampai merenggut nyawa korbannya," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Sesuluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) di lereng barat Gunung Lawu tadi.
Disebutkan, belakangan ini santet tidak sekedar jadi pembahasan dalam jagad supranatural dan mitologi Jawa. Keberadaan santet, bahkan sudah dimasukkan dalam cabang ilmu sains, pseudosains namanya.
Baca Juga: Perang Santet dalam Trah Pitu, Setelah Sewu Dino Masih Ada Janur Ireng
"Dikategorikan ilmu, keyakinan atau praktik yang diklaim ilmiah. Walau sebenarnya juga belum ada atau ditemukan bukti-bukti yang jelas untuk mendukungnya," terang dia.
Santet dilakukan dengan cara mengirimkan benda atau medium tertentu kepada korbannya, hal tersebut sebagaimana ditulis dalam journal ‘Usage of IT on Traditional Magic Practice’: Review on Cultural Transformation tahun 2019.
Dalam journal tersebut dijelaskan, benda yang dikirimkan secara tidak kasat mata telah diberi mantra-mantra tertentu oleh yang menyantet. Dimaksud untuk mencelakai korban, dengan cara dikirimkan dan dimasukkan ke tubuh korbannya secara qaib.
Baca Juga: 4 Weton Wanita Kebal Santet Sewu Dino dan Janur Ireng, Kalian Salah Satunya?