KARANGANYARNEWS – Muslim wajib tahu, inilah jawaban KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang lebih populer dipanggil Gus Baha. Kenapa sopir bus tak diwajibkan menjalani ibadah Fardlu Puasa Ramadhan?
Syariat Islam memberi toleransi terkait segala kuwajiban yang semestinya harus dijalankan penganutnya, karena pertimbangan keadaan dan atau situasi serta kondisi tertentu.
Seperti Puasa Ramadhan salah satunya, meskipun hukumnya wajib terhadap seluruh muslim dan muslimat yang telah akhil balik, menurut Gus Baha tetap memberi kelonggaran terhadap orang yang karena kondisinya tidak dapat menjalankan secara sempurna.
Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari ke Duabelas: Mohon Penutup Aib dan diselamatkan Segala yang Ditakuti
Umat Islam yang diperbolehkan tidak menjalankan Puasa Romadhan tersebut, sebagaimana dicontohkan Kiai bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim tadi, diantaranya orang yang tengah sakit, perempuan yang tengah menstruasi, Lansia dan orang yang hampir meninggal dunia.
Meskipun sudah aqil balik mereka tidak wajib menjalankan Puasa Ramadhan, sebagai penggantinya dijelaskan juga oleh Gus Baha, mereka wajib membayar fidyah.
Karena Kondisi Tak Memungkinkan
“Jadi, orang yang boleh tidak Puasa Ramadhan itu salah satunya mereka yang sudah tua, sakit-sakitan, pokoknya sudah mau meninggal dunia," katanya sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari kanal YouTubu Kajian Islam, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
Baca Juga: Inilah Jawabnya: Berkumur Selain Teruntuk Wudlu, Apakah Membatalkan Puasa Ramadhan?