“Istri kamu atau suami kamu ditanya, istri kamu kemana? Kira-kira jawabnya gimana? Kamu bilang pergi, jalan-jalan, atau kerja? Pasti kerja kan?” kata Gus Baha dalam ceramahnya di kanal Youtube Ngaji Online.
Menurut Gus Baha, mereka yang berprofesi seperti traveling atau supir bukan sedang pergi, tapi bekerja. Dia katakan, orang-orang yang sedang bepergian boleh mendapat diskon dari Allah SWT berupa tidak Puasa.
Baca Juga: Mohon dijauhkan kemurkaan Allah dan api neraka, Doa Puasa Ramadhan Hari Kesebelas
Gus Baha menyampaikan, umumnya manusia akan terus berdebat panjang terkait definisi. Namun, hal itu penting, karena hukum fiqih berubah gara-gara definisi.
Ulama yang lama nyantri di Sarang, Rembang itu meambahkan, hukum fiqih selama ini menjadi pedoman bagi ulama untuk menentukan aturan-aturan hukum.
Artinya, lanjut Gus Baha, umat Islam juga tidak bisa asal menghukumi sopir bus dengan aturan fiqih, agar dia tetap berpuasa karena hal itu bisa melanggar konstitusi ilmu.
Wajib Menqodo Puasanya
Kepada orang yang sedang bepergian, menurutnya ada ketentuan untuk tidak melakukan ibadah Puasa, kemudian yang bersangkutan menqodo di hari atau bulan lain.
Baca Juga: Harus Mendahulukan Buka Puasa Ramadhan atau Sholat Magrib? Begini Jawaban Gus Baha
“Tetapi menjadi problem kalau orang itu sopir bus dengan mengatakan sedang bepergian sehingga tidak berpuasa. Kalau dia menqodo, kapan waktunya? Kan selama hidupnya dia menyetir armadanya?”