KARANGANYARNEWS - Bulan Suci Ramadan 1445 H segera berakhir, memasuki hari-hari terakhir Puasa Ramadhan umat Islam berhias kesedihan, karena akan ditinggalkan bulan nan suci yang penuh keutamaan dan keistimewaan.
Hamba-hamba yang muttaqin, akan bersedih karena ditinggal oleh Bulan Suci Ramadan. Namun demikian, berakhirnya Ramadan selain mendatangkan kesedihan juga mendatangkan kebahagiaan.
"Meski Bulan Suci Ramadhan berakhir, rahmat Allah akan terus ada dan tidak akan pernah berakhir," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
Baca Juga: Lebaran 2024: NU, Pemerintah dan Muhammadiyah Sama Versi
Berakhirnya Bulan Suci Ramadan diperintahkan disambut dengan takbir, mengagungkan Allah SWT dengan takbir dan tahmid. Dilanjutkan dengan Shalat Idul Fitri, dan bersilaturahmi ke sanak keluarga.
“Di akhir Puasa ramadan ini kita mencoba melakukan evaluasi, melakukan penilaian atas ibadah kita pada tahun ini,” terang dia dalam Pengajian Akhir Ramadan 1445 H yang diadakan UHAMKA, Jumat 05 April 2024. /4) .
Makna Fitrah
Abdul Mu’ti juga menjelaskan, jika ibadah selama Bulan Suci Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, maka dapat digolongkan sebagai orang yang beruntung. Akan tetapi jika sama dengan tahun sebelumnya, maka dapat dikatakan merugi.