Terbang setinggi 1400 Mdpl dengan paralayang, laiknya burung melayang-layang di atas bentangan elok eksotiknya pesona alam, selain sangat sensasional sekaligus akan menggoreskan kenangan terindah sepanjang hidupnya.
Untuk dapat terbang di lereng barat Gunung Lawu, tak membutuhkan skill khusus yang harus berlatih hingga hitungan hari. Di area paralayang bukit Segorogunung, telah ada sejumlah instruktur sekaligus pemandu yang menemani terbang.
Baca Juga: Bukit Sanjaya Selo, Paduan Pesona Etnik Berlatar Eksotiknya Merbabu Merapi
Untuk terbang tandem bersama pemandu, juga tidak ada aturan khusus kecuali berat badan minimal 35 Kg maksimal 90 Kg. Selebihnya, hanya butuh keberanian dan sehat jasmani rohani.
Tak ada yang perlu dikawatirkan. Wisatawan hanya perlu menyiapan keberanian, memacu adrenalin dan merogoh kocek untuk membayar tiketnya. Satu kali penerbangan dipatok Rp 300.000-Rp 400.000.
Patokan harga tiket sekali terbang ini, sebagaimana disampaikan Thomas Widiyanto, Ketua Paguyuban Tandem Kemuning Paralayang Club, bergantung hari dan jumlah pemesan per paket.
“Untuk weekend wisatawan dapat langsung datang, Namun saat weekdays, wajib memesan paket terbang paralayang terlebih dahulu kepada pemandu setempat,” terang dia kepada awak media.
Baca Juga: Kepoin Viral Lukisan Pari Corek, Ganjar; Kita Jadikan Destinasi Unggulan
Area bukit Segorogunung, tempat lepas landas paralayang berada di timur sub terminar Kecamatan Ngargoyoso. Sepanjang jalan ke area take off sudah mulus, kendaraan roda empat pun dapat parkir di area lepas landas.
Saran Thomas Widiyanto, siapkan juga dan jangan lupa bawa kamera saat melayang-layang di udara. Karena munurutnya, sangat disayangkan jikalau moment sangat sensasional ini tidak terdokumentasikan.