Inilah Harapan dan Dampak FoodStarUp Indonesia 2022 Terhadap Pelaku Usaha Kuliner

- 21 Juni 2022, 20:36 WIB
Finalis FoodStarUp Indonesia bersama Kemenparekraf
Finalis FoodStarUp Indonesia bersama Kemenparekraf /Dokumentasi : kemenparekraf.go.id/

KARANGANYARNEWS - Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong para investor untuk berinvestasi di subsektor kuliner, terlebih semakin banyak pelaku kuliner potensial termasuk di dalamnya ajang FoodStartUp Indonesia (FSI) 2022.

Para investor juga diharapkan mampu melakukan perluasan akses permodalan pelaku usaha kuliner yang dapat meningkatkan peluang usaha serta berdampak pada kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Baca Juga: 5 Poin Penting Kembangkan Potensi Parekraf di Kalimantan Selatan

Berikut 15 harapan dan dampak yang diulas dari FSI 2022 yang diselenggarakan di The Westin Nusa Dua, Bali, Selasa (21/6/2022), seperti dilansir dari Siaran Pers Kemenparekraf. 

1. Pertemuan Finalis dan Investor

Pada FoodStartUp Indonesia 2022, 69 brand kuliner yang merupakan finalis dipertemukan dengan sejumlah investor serta mempresentasikan rencana bisnis untuk mendapatkan permodalan dalam kegiatan Demo Day. 

2. Agenda Tahunan 

Agenda tahunan yang sudah ada sejak tahun 2026 ini diharapkan dapat meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif kuliner serta terbukanya lapangan kerja di Indonesia. 

3. Kontribusi Besar

Baca Juga: 7 Prinsip dari Kelana Nusantara, Perkuat Potensi Parekraf di Sragen

FoodStartUp Indonesia telah terbukti memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan subsektor kuliner, tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat, 3.200-an pitch deck usaha dibangun, serta Rp 65 miliar dana investasi bergulir. 

4. Tingkatkan Kapasitas

FSI tidak hanya berfokus pada aspek kompetisi atau memperoleh kesempatan permodalan, namun juga meningkatkan kapasitas serta kompetensi para peserta yang dilakukan bersama dengan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder

5. Gandeng AVPN

Saat ini pencapaian FSI lebih strategis karena berhasil menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference 2022, yang merupakan forum tahunan investasi sosial terbesar di Asia. 

6. Investor Dunia

Baca Juga: Dikukuhkan jadi Ikon Kuliner Kota Solo, Ternyata Ini Keistimewaan Nasi Liwet

Bukan sekedar kerjasama dengan investor, namun kerjasama ini membuka peluang lebih banyak investor dunia untuk membangun kemitraan dengan pelaku industri kuliner nasional, yang wajib dimanfaatkan peserta FSI 2022. 

 7. Alami Peningkatan

Produk-produk kuliner yang dihasilkan para finalis FSI 2022 terus mengalami peningkatan kualitas usaha, meskipun sempat terdampak pandemi COVID-19. 

8. Dukung Rantai Pasok Industri 

Keberadaan FSI mampu mendukung rantai pasok industri melalui akses pembiayaan, distribusi, serta pemasaran produk subsektor kuliner. 

9. Penguatan Ekosistem 

Baca Juga: 10 Kisah Sukses Juragan Peyek; Inspiratif, Jual Kalung Anak hingga Dihutangi Tetangga

Penguatan ekosistem kuliner sangat dibutuhkan, sehingga proses pemulihan industri pariwisata dan ekonomi kreatif berjalan secara komprehensif. 

10. Hadirkan Mentor dan Narasumber

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf / Baparekraf, Hanifah Makarim, mengatakan, selain dihadiri investor, FSI 2022 juga menghadirkan berbagai narasumber serta mentor pada sesi seminar dan coaching yang dilakukan untuk masing-masing finalis, sehingga dapat mempertajam aspek soft skill dan hard skill peserta pada bisnis yang dijalankan. 

11. Dampak Signifikan 

FSI juga telah membawa dampak signifikan untuk mempercepat kemandirian UKM pangan serta agroindustri Indonesia, sebut saja kemandirian pengembangan sumber daya manusia yang terampil, solid, dan bisnis berkelanjutan. 

12. Lima Sumber Pendanaan

Baca Juga: Miss Global 2022, Sisakan 6 Harapan untuk Pariwisata Indonesia

Dukungan pendanaan yang dibutuhkan FSI dari lima sumber yakni bank, equity, fintech, profit sharing, serta lembaga pinjaman lain, dengan jumlah dana investasi yang paling banyak dibutuhkan terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok pertama, antara Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar dan kelompok kedua antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta.

13. Butuh Profesionalisme 

Dibutuhkan profesionalisme serta akuntabilitas UMKM peserta FSI untuk mengajukan jenis pendanaan. 

14. Dampak Besar 

Konsistensi FSI telah memberikan dampak besar untuk mendukung perkembangan subsektor kuliner, terlebih kegiatan ini telah menjadi brand serta prestise bagi pelaku bisnis kuliner skala UKM di Indonesia. 

15. Demoday

Pada tahap akhir, para peserta wajib mengikuti Demoday, setelah melalui beberapa proses yakni seleksi administratif, dan mentoring. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x