Dalam falsafah Jawa dikenal istilah kiblat papat limo pancer, atau yang dikenal juga dengan mancapat-mancalima. Falsafah ini diwujudkan dengan posisi empat Masjid Pathok Negara di empat penjuru mata angin, dengan Masjid Gedhe sebagai pusatnya.
Hal ini adalah perwujudan konsep mandala, jumlah tumpang pada atap digunakan sebagai pembeda antara posisi Masjid Gedhe sebagai pusat dan keempat masjid lainnya sebagai penjuru.
Mandala dalam konsep pemerintahan merupakan penggambaran keharmonisan antara makrokosmos dengan mikrokosmos (rakyat dan pusat kekuasaan). Dalam bahasa Jawa dikenal sebagai Manunggaling Kawulo Gusti. ***