Disambati Petani Tembakau Klaten, Begini Jawaban Capres Ganjar Pranowo

27 Desember 2023, 16:35 WIB
Capres Ganjar Pranowo disambati kelangkaan pupuk dari petani tembakau yang tak pernah mendapat bantuan pupuk bersubsudi /ngopibareng.id/

KARANGANYARNEWS - Disambati Petani Tembakau di Klaten, terkait kelangkaan pupuk dan nasib petani tembakau yang tak pernah mendapat pupuk bersubsidi, begini jawab Capres Ganjar Pranowo.

"Seluruh petani tembakau, termasuk di Klaten tak masalah membeli pupuk tanpa subsidi. Permasalahan utamanya kelangkaan pupuk yang membuat para petani tembakai kelimpungan," kata Ganjar Pranowo.

Demikian diungkapkan Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 dalam Pilpres 2024, saat menemui para petani tembakau di Desa Mireng, Kecamatan Trucuk,  Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (27 Desember 2023.

 Baca Juga: Jawab Tantangan Capres Lain, Ganjar Pranowo Optimis Menangkan Jateng

Dalam kesempatan itu, Capres Ganjar Pranowo disambati kelangkaan pupuk dan nasib petani tembakau yang tak pernah mendapat bantuan pupuk bersubsudi, sebagaimana petani komunitas lainnya.

Dalam acara berdialog dengan para petani tembakau yang berlangsung di salah satu gudang tembakau ini, Capres Ganjar Panowo didampingi politikus dari PDIP yang juga anggota DPR RI, Aria Bima.

 

Kualitas Kurang Bagus

 Selain nampak hadir juga Sunarno, politikus PDIP dan mantan Bupati Klaten, serta  sejumlah  anggota DPRD Provinsi Jateng maupun  DPRD Kabupaten Klaten  Fraksi PDIP.

 Baca Juga: Dana Kampanye 3 Capres: Prabowo Rp 31 Miliar, Ganjar dan Anis?

Dalam acara yang sama, petani tembakau yang juga pemilik gudang, Suparno mengatakan, sebenarnya tanpa subsidi pun petani tembakau mampu membelinya yang penting ketersediaan barang terpenuhi.

"Selama ini kami beli mahal mau, tetapi barangnya tidak ada. Itu saja kendalanya. Kalau Pak Ganjar jadi RI 1, saya mohon ke depannya ketersediaan pupuk bisa terpenuhi,” keluh kesah (sambat) Suparno, berharap kepada Caaaaapres Ganjar Pranowo.

Suparno mengatakan, pupuk pertanian tembakau terutama ZA dan SP36, rata-rata per hektare lahan tembakau membutuhkan 1,5 ton. Selama ini hanya dapat terpenuhi sekitar 5 kulintal per hektare.

 Baca Juga: 44.851 ODGJ Masuk DPT Pemilu 2024, Bolehkah Gunakan Hak Pilihnya?

“Akhirnya tembakau dipaksakan kualitas kurang bagus. Ibaratnya harusnya makan satu piring tetapi terpaksa dikasih makan tidak sampai satu piring. Kondisi ini mungkin sudah terjadi tiga sampai empat tahun terakhir,” terang  dia menambahkan.

 

Mekanisme Pertanian

Menurut Suparno, kondisi cuaca tahun ini selain menjadikan hasil panen tembakau bagus, juga mendukung pemasaran. Dia katakan, tembakau dari Klaten terutama jenis dark fire cured (DFC) sudah lama menembus pasar ekspor. Dari Klaten, per tahun mengekspor 2.000 ton.

Disambatai petani tembakau di klaten tersebut, Capres Ganjar Pranowo mengatakan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) selaku organisasi para petani tembakau seharusnya segera menyampaikan permasalahan tersebut ke pemerintah.

 Baca Juga: Viral Ucapan Capres Prabowo Ndasmu Etik, Capres Ganjar : Biar Rakyat yang Menilai

“Kalau hari ini pengelola pupuk mendengarkan apa yang disampaikan para petani tembakau tadi  tolong kawan-kawan petani yang tidak mendapatkan subsidi itu penuhi saja kebutuhannya, toh pabrikan juga untung,” jelas dia.

Selain persoalan pupuk, menurut Ganjar Pranowo,  para petani tembakau yang ia temui di Klaten juga butuh mekanisasi pertanian lantaran jumlah tenaga kerja yang berkurang cukup banyak. Salah satunya butuh kultivator. Persoalan lain yakni terkait harga jual daun tembakau yang masih tergantung cuaca.

“Terakhir, berkaitan dengan harga komuditas tembakau. Karena harga ini sangat fluktuatif, harga jual tembakau pasti bergantung pada cuaca. Kalau cuaca panas, hasilnya bagus. Klaten ini luar biasa. Klaten dan Boyolali itu tembakau yang sudah diekspor. Ini potensi pertanian yang bagus,” kata Ganjar.

 Baca Juga: DKPP Putuskan 118 Pelanggaran, Profesionalisme KPU dan Bawaslu Dipertanyakan

“Sejak 2013 saya maju Calon Gubernur Jawa Tengah, kali pertama bersama kawan-kawan petani tembakau, saya mendapatkan banyak ilmu dari mereka. Sehingga komoditas yang jadi unggulan mendapatkan perhatian dari pemerintah,” imbuhnya.***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler