Kapus KUB Kemenag RI: Kehidupan Keagamaan Menghadapi Tantangan Ekstrem

- 17 November 2022, 17:35 WIB
Kepala Pusat PKUB Kementerian Agama RI,  Wawan Djunaidi daalam acara pengukuhan pengurus PKUB Desa dan Kelurahan se Kabupaten Klaten
Kepala Pusat PKUB Kementerian Agama RI, Wawan Djunaidi daalam acara pengukuhan pengurus PKUB Desa dan Kelurahan se Kabupaten Klaten /Foto Moch Isnaeni/

Wawan Djunaidi juga menambahkan, kita harus mempunyai frekwensi yang sama dalam menyampaikan makna moderasai beragama. Moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama, karena agama dalam dirinya sudah mengandung prinsif moderasi yaitu keadilan dan keseimbangan.

“Cara seseorang beragama harus selalu didorong bersikap dan berprilaku mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, mengharagai keberagaman dan tidak ekstrem dalam beragama,” kata dia.

Baca Juga: Sukses Wujudkan Kerukunan Umat Beragama, FKUB dan Pemkab Klaten Masuk Nominasi Peraih Harmoni Award

Wawan Djunaidi juga meminta agar di ruang publik jangan sering menyalahkan pendapat seseorang, tapi menghargai dan menghormati, cara menyampaikan pendapat jangan menyakiti, dan lainnya.

Pihaknya juga mengapresiasi dibentuknya pengurus PKUB Desa dan Kelurahan se Kabupaten Klaten, sebagai sarana untuk merawat kerukunan antar umat beragama.

“Moderasi beragama tidak cukup diupayakan secara struktural melalui kebijakan negara, untuk lebih mengakar moderasi beragama menjadi tugas kita bersama. Antara negara, individu, tokoh agama, budayawan, akademisi, kaum melinial dan media harus bersatu padu mengkapanyekannya,” terang Wawan Djunaidi.

Baca Juga: Asosiasi FKUB se Indonesia Dikukuhkan, Inilah Susunan Pengurus Lengkapnya

Sementara itu Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani, SM usai mengukuhkan pengurus PKUB Desa dan Kelurahan  mengatakan, pembentukan PKUB di 401 Desa dan Kelurahan untuk mendorong semangat dan menambah amunisi FKUB, dalam melaksanakan perannya sebagai wadah memelihara kerukunan umat beragama.

“FKUB terus bersemangat menjalankan fungsinya dalam penguatan moderasi beragama kepada gress root. Dari masing-masing agama  bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan lembaga lainnya dalam penguatan fungsi FKUB di daerah dan melakukan dialog theologis ataupun dialog karya,” katanya.

FKUB  memiliki program Lintas Agama serta  kegiatan dialog membangun kerukunan umat beragama, sasarannya para pemuda kaum melinial, perempuan, dan  diharapkan program ini bisa berjalan sesuai apa yang direncanakan. ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x