KARANGANYARNEWS - Ketrampilan berbahasa, sangat aplikatif dilakukan melalui latihan kreatifitas ketrampilan menulis kepada anak didik.
Kreatifitas menulis, sebagai tindak lanjut aktivitas observasi. Baik melalui kegiatan melihat, mendengar, mengamati, memperhatikan, dan membaca.
“Ketrampilan berbahasa terdiri dari empat aspek. Masing-masing ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan dan ketrampilan menulis,” kata Ismadi, Kepala SMPN 2 Klaten.
Baca Juga: Mengoptimalkan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran SMP
Dijelaskan, pasca pandemi covid kegiatan outing kelas sudah memungkinkan dilakukan. Sebagaimana Gerakan Literasi Budaya (GLB) peningkatan keterampilan berbahasa peserta didik Kelas VIII SMPN 2 Klaten, dilakukan dengan auting kelas ke Bali.
“Peserta auting kelas selain melakukan observasi ke sejumlah tempat, juga diajak menonton bebebarapa event dan pagelaran seni budaya. Sepulang auting kelas diwajibkan menuangkan dalam narasi karya tulis,” katanya.
Terkait Gerakan Literasi Budaya (GLB) ini, Ketua Komite Sekolah SMPN 2 Klaten, Moch Isnaeni menjelaskan dilakukan berdasarkan program pemerintah, kebijakan dinas pendidikan dan inovasi pihak internal sekolah.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Assabiqul Awalun Islam di Lereng Barat Gunung Lawu
Sebagai persyaratan yang harus terpenuhi, inovasi harus memberikan kesempatan kepada seluruh warga sekolah berliterasi lebih menarik dan kreatif.