Misteri Warung Pecel Lele di Alas Roban

- 22 Maret 2022, 16:17 WIB
Ilustrasi misteri Alas Roban.
Ilustrasi misteri Alas Roban. /Freepik

KARANGANYARNEWS – Kisah misteri jalur Alas Roban di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sudah kerap didengar. Banyak cerita mistis mewarnai jalur Pantura yang penuh kelokan dan tanjakan di kawasan hutan itu.

Kisah misteri Alas Roban itu salah satunya dibagikan oleh akun @bukanhasan di channel Youtube Jejak Misteri. Peristiwanya sendiri terjadi tahun 2005 sebelum dibangun jalan tol.

Saat itu, sebuah keluarga naik mobil dari Temangungg menuju Jakarta untuk menghadiri acara pernikahan saudaranya. Mobil dikemudikan Arief, sebut saja begitu, lewat jalur Weleri-Kendal untuk menghindari kemacetan.

Baca Juga: Kisah Misteri Pendaki Gunung Malabar Tersesat Selama Tiga Hari di Alam Gaib

Sekitar pukul 18.00, mereka masuk kawasan Alas Roban. Awal-awal memasuki jalur itu mereka masih bertemu dengan beberapa kendaraan seperjalanan.

Saat mobil sedang melaju tiba-tiba salah satu satu lampu depan mati. Arief  menghentikan mobil untuk memeriksa. Dia mencoba mengetuk-ngetuk bagian lampu, dan lampu menyala kembali. Ternyata ada baut yang sedikit kendor.

Mobil pun berjalan tanpa ada masalah lagi. Hanya saja suasana agak berbeda dari sebelumnya. Kali ini suasana jalanan terlihat sangat sepi. Tidak terlihat satu pun kendaraan yang melintas.

Baca Juga: Kisah Misteri: Terjebak di Gerbong Hantu Kereta Api Jakarta - Bandung

Mereka berpikir mungkin karena saat itu bukan akhir pekan sehingga wajar kalau jalanan lengang. Mobil berjalan agak terseok-seok karena jalur Alas Roban penuh dengan tanjakan.

Setelah melewati beberapa tikungan dan menemukan jalan yang agak rata mereka memutuskan untuk makan sambil istirahat. Lagi pula, mesin mobil juga butuh didinginkan.

Maklum bobil tua, tidak bisa gas pol terus-terusan seperti mobil baru. Mereka melihat warung tenda pecel lele, dan memutuskan untuk mampir.

Baca Juga: Misteri Naik Mobil dari Purworejo ke Semarang Hanya 44 Menit

Warung tenda itu ada di pinggir jalan di bawah pohon besar. Di dekatnya terdapat rambu-rambu lalu-lintas warna kuning bertuliskan KM 15. Mereka sebenarnya agak ragu karena warung itu terlihat misterius di mana sekilingnya berkabut 

Namun, pemilik warung sudah menyambut dengan ramah. Seorang wanita tua berambut putih. Wajahnya bersih dan masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Setelah semua pesan, mereka duduk lesehan.

Saat menunggu pesanan mendadak tipis-tipis tercium aroma wangi. Beberapa dari merekasempat bertatapan, namun nenek tua keburu keluar membawa makanan mereka.

Baca Juga: Misteri Bau Darah di Kabin Mobil Bekas

Sepanjang makan, bau wangi semakin menyengat. Nenek pemilik warung terlihat duduk tidak jauh dari mereka. Matanya memandang keluar entah apa yang dilihatnya.

Tak berapa lama makan pun selesai. Istri Arief menghampiri si nenek untuk membayar makanan. Setelah menghitung beberapa saat, nenek menyebutkan angka Rp15 ribu.

Istri Arief kaget. Mereka semua berenam, semua makan dan minum, tapi harganya kok hanya Rp 15 ribu?

Baca Juga: Kisah Misteri, Hantu Sekolah di Bandung yang Kerap Menampakkan Diri Duduk di Jendela

“Apa apa tidak salah hitung, Mbah? Semuanya enam porsi kok hanya habis Rp15 ribu?” istri Arief mencoba meyakinkan.

“Tidak. Harganya memang segitu,” kata si nenek.

“Tapi saya tidak punya uang kecil, Mbah,” kata wanita itu sambil menyerahkan uang selembar uang Rp100 ribuan. “Kembaliannya untuk nenek saja ya, untuk cucunya,” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Misteri Jenazah Korban Tabrak Lari Minta Tolong Petugas Kamar Mayat Kabari Keluarganya

Nenek itu merasa tidak enak, tapi akhirnya menerima uang tersebut sambil mengucapkan terima kasih, dan berpesan agar hati-hati di jalan.

Mereka segera meninggalkan warung itu. Mobil berjalan seperti biasa. Namun, keanehan terjadi dengan terciumnya lagi bau wangi di dalam mobil. Beberapa saat berjalan, laju mobil juga terasa berat seperti membawa beban banyak.

Penumpang mulai ketakutan. Bau wangi semakin terasa. Celakanya, mesin mobil tiba-tiba mati. Mobil mogok. Di luar suasana sangat gelap. Sama sekali tidak ada kendaraan yang lewat.

Baca Juga: Kisah Misteri Petugas Kamar Mayat Diberi Uang Orang yang Sudah Meninggal, Minta Dimandikan Sampai Bersih

Arief yang tidak lain kepala keluarga mencoba menghubungi adiknya, Handoko, yang tinggal di Pekalongan untuk mengabarkan kondisinya. Namun, tidak terhubung.

Di tengah suasana mencekam, tiba-tiba terdengar jendela mobil diketuk. Seorang kakek-kakek tiba-tiba muncul disamping jendela. Penumpang lain membaca istigfar sambil menjerit-jerit ketakutan. Antara kaget dan takut Arief menurunkan kaca.

“Saya bantu dorong, Nak,” kata kakek itu. “Nanti setelah ketemu perempatan belok kanan ya, jangan ambil lurus. Sebentar lagi sampai,” lanjutnya.

Baca Juga: Kisah Misteri di RS Dr Soetomo Surabaya, Semalam Suntuk Pasien Ini Dijaga Suster yang Sudah Meninggal Dunia

Lalu kakek itu berjalan ke belakang dan mendorong mobil seorang diri. Mobil bergerak dan tiba-tiba mesin kembali hidup. Pengemudi keluar untuk mengucapkan terima kasih, namun kakek itu tidak terlihat.

Masih dengan perasaan tidak karuan Arief berusaha tenang menjalankan mobilnya sambil terus berdizikir. Sampai di perempatan, mobil belok ke kanan seperti pesan si kakek.

Tidak berapa lama, sampailah mereka di jalan besar yang terang benderang. Terlihat gapura besar dengan tulisan besar-besar “Selamat Datang. Kabupaten Pekalongan”.

Baca Juga: Kisah Misteri di RS Dr Soetomo Surabaya, Semalam Suntuk Pasien Ini Dijaga Suster yang Sudah Meninggal Dunia

Bersamaan dengan itu, ponsel pengemudi berbunyi. Handoko, saudaranya yang tadi ditelepon rupanya menghubungi balik. Sebelumnya mereka memang janjian berangkat bersama-sama ke Jakarta.

Singkatnya, mereka tiba di rumah Handoko. Mereka kaget saat melihat jam karena sudah pukul 24.00. Padahal seharusnya mereka sudah tiba di Pekalongan pukul kurang dari pukul 21.00.

Baca Juga: Kisah Misteri Wanita Melahirkan Dibantu Suster di Rumah Sakit yang Sudah Lama Kosong

Handoko dan keluarganya pun heran. Mereka bilang beberapakali menghubungi ponsel Arief namun tidakbisa nyambung.

Mereka tambah kaget saat mendengar cerita tentang keanehan yang dialami keluarga Arief di sepanjang perjalanan. Terutama saat makan di warung pinggir jalan.

“Warung pecel lele 15?” tanya Handoko.

“Lho, kok tahu?”

Handoko menceritakan kisah Warung Pecel 15 sudah sangat terkenal di kalangan sopir dan masyarakat sekitar Alas Roban. Ada beberapa kejadian seperti dialami keluarga Arief.

Baca Juga: Kisah Misteri Pengemudi Ojol Jemput Penumpang di Malam Jumat, Auto Merinding

Namun, menurut Handoko, orang yang mengalami kejadian itu biasanya akan mendapat banyak rezeki. Warung itu sebenarnya tidak nyata. Hanya orang-orang pilihan yang bisa mampir makan di warung itu.

“Mas Arief bersyukur saja karena yang bisa makan di warung itu biasanya orang baik, ibadahnya baik, dan suka beramal,” ujar Handoko.

Malam itu Handoko menyarankan keluarga Arief untuk menginap di Pekalongan, dan berangkat ke Jakarta selepas Subuh agar lebih tenang.

Baca Juga: Kisah Misteri Suster Tua Merawat Pasien di Rumah Sakit Dharma Medika Tulungagung

Singkat cerita, mereka sampai di Jakarta dan lancar menghadiri acara pernikahan saudara. Setelah menginap semalam di Jakarta semalam, paginya mereka pulang ke Temaggung.

Mereka memutuskan melewati jalur Alas Roban lagi. Istri Arief rupanya juga penasaran dengan cerita warung pecel di pinggir jalan itu.

Nah, saat melewati lokasi mereka kaget karena warung pecel lele itu tidak ada. Lebih kaget lagi, rambu-rambu bertuliskan KM 15 terpasang di tepi jurang yang sangat dalam. Artinya, malam itu mereka makan diatas jurang?

Baca Juga: Kisah Mistis: Gang Susteran Jebres, Misteri Hantu Rumah Sakit yang Terusir

Kisah mereka rupanya belum selesai sampai di situ. Beberapa saat setelah sampai rumah, istri Arief dikejutkan dengan sebuah tas kresek hitam penuh uang di antara barang-barang yang baru diturunkan dari mobil.   

Arief kemudian menghubungi beberapa saudara yang ikut jagong di Jakarta untuk menanyakan apakah ada yang kehilangan tas. Ternyata tidak ada.

Sang istri kemudian menceritakan uang Rp100 ribu yang diberikan kepada nenek penjual pecel lele itu. Apakah uang di tas kresek itu merupakan uang kembalian dari di nenek?***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah