Jejak Raden Mas Said (2): Hengkang dari Istana Melunasi Spirit Patriotiknya

- 13 November 2021, 16:10 WIB
 Patriotik dan heroisme perjuangan Raden Mas Said, dalam ‘Sendratari Nyi Ageng Karang’ yang digelar setiap Hari Jadi Kabupaten Karanganyar
Patriotik dan heroisme perjuangan Raden Mas Said, dalam ‘Sendratari Nyi Ageng Karang’ yang digelar setiap Hari Jadi Kabupaten Karanganyar /Kustawa Esye/

Baca Juga: Usmar Ismail Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Sesampai di Randulawang, Raden Mas Said bersama pengikutnya diterima penuh suka cita Sunan Kuning. Saat itu juga dia diangkat sebagai Pangeran, sekaligus dijadikan Panglima Perang, bergelar Pangeran Prang Wadono Pamot Besur.

 Sedangkan kedua  adik Raden Mas Said yang ikut seperjuangan kakak kandungnya, oleh Sunan Kuning diberi juga diberi gelar Pangeran Panenggak dan Pangeran Timur.

Pelarian dan keberadaan Sunan Kuning di Randulawang.  Pasukan Keraton Kartosuro yang dibantu bala tentara Belanda bersenjata api, mengejar dan ingin membinasakannya.

Baca Juga: Terinspirasi Filosofi Keseimbangan Alam, Ki Joko Melukis Wayang Bermedia Sekam Padi

Raden Mas Said tak mau melepaskan ‘kesempatan emas’ ini, kedatangan prajurit Keraton Kartosuro bersama tentara Belanda, justru dijadikannya uji coba keberanian dan ketangguhan pasukannya melawan musuh sebenarnya.

Dihitung dari jumlah personil, sangat tidak sebanding. Hanya berbekal 200 prajurit, Raden Mas Said beserta dua adiknya memimpin berlaga menghadapi pasukan gabungan tak kurang 2000 personil.  

Anehnya, prajurit Keraton Kartosuro dan tentara VOC yang bersenjata api kocar-kacir dibuatnya. Namun demikian, karena diniati hanya sebagai uji coba baik Raden Mas Said maupun Sunan Kuning memilih menarik mundur prajuritnya. (Bersambung) ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah