Kenalpot Brong Bikin Petaka, Polres Karanganyar Datangi Bengkel-bengkel sekaligus Imbauan dan Nasehat Bijak

- 8 Januari 2024, 22:17 WIB
Kenalpot Brong Bikin Petaka, Polres Karanganyar Datangi Bengkel-bengkel sekaligus Imbauan dan Nasehat Bijak
Kenalpot Brong Bikin Petaka, Polres Karanganyar Datangi Bengkel-bengkel sekaligus Imbauan dan Nasehat Bijak /Pixabay/Alexas_Fotos

Sementara terkait insiden kenalpot brong di Boyolali, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menyusun rekomendasi kepada para pihak terkait insiden penganiayaan tujuh relawan Ganjar-Mahfud oleh prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah.

Dua komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah dan Saurlin P. Siagian, di Jakarta, Senin, menjamin rekomendasi itu dirampungkan secepatnya demi menjamin tidak ada keberulangan, terutama selama tahun politik Pemilu 2024.

“Hasil temuan sementara fakta-fakta di lapangan ini kami akan lakukan analisis lebih mendalam, baru kemudian kami akan menyusun rekomendasi. Untuk berapa lama, kami berharap secepatnya mudah-mudahan tidak lama,” kata Wakil Ketua Tim Pengamatan Situasi Pemenuhan Hak Konstitusional Warga pada Pemilu 2024 Komnas HAM Anis Hidayah melalui keterangannya.

Baca Juga: Pesawat TNI AU TT-3103 Jatuh di Pasuruan, Tabrak Tebing dan Hancur

Lebih lanjut dia melanjutkan, rekomendasi itu perlu cepat karena pemungutan suara segera berlangsung, yaitu pada 14 Februari 2024, dan dalam rentang waktu itu, Komnas HAM perlu menjamin tidak ada kekerasan terhadap warga sipil terkait kepemiluan yang dilakukan oleh aparat negara.

“Kami berharap tidak terjadi keberulangan kasus yang serupa seperti yang disampaikan bahwa tidak boleh masyarakat sipil menjadi objek kekerasan apalagi di dalam suasana di mana proses kontestasi demokrasi pemilu akan berlangsung,” kata Anis.

Dia menegaskan Komnas HAM pun menyerukan kepada seluruh pihak untuk bersama-sama menghormati proses pemilu sehingga pesta demokrasi lima tahunan itu dapat berlangsung jujur, damai, dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Terkait temuan sementara Komnas HAM, Wakil Ketua Tim Komnas HAM Saurlin P. Siagian menjelaskan Komnas HAM berkepentingan menyelidiki insiden kekerasannya terutama yang dilakukan prajurit TNI kepada warga sipil, dalam insiden itu, tujuh relawan pasangan calon nomor urut 3.

“Komnas HAM berkepentingan terhadap peristiwa kekerasannya sebagai sesuatu yang kami anggap sebagai pelanggaran hak asasi, dan tidak boleh ada kekerasan dalam konteks ini,” kata Saurlin.

Anis dan Saurlin turun langsung ke Boyolali pada 5–8 Januari 2024 untuk mengolah tempat kejadian perkara dan berbicara langsung dengan tujuh korban.

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA Polres Karanganyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah