Tradisi Lebaran Ketupat Tanggal Berapa?  Ini Sejarah dan Filosofinya

- 15 April 2024, 18:08 WIB
Lebaran Ketupat Tanggal Berapa?  Ini Sejarah dan Filosofinya.
Lebaran Ketupat Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Filosofinya. /Shutterstcok

Ketupat yang berisi beras yang dibungkus janur adalah sejatine nur yang melambangkan manusia dalam kondisi bersih dan suci setelah berpuasa Ramadhan.

Penggunaan janur mempunyai makna harapan manusia untuk selalu mendapatkan cahaya atau petunjuk Allah SWT.

Baca Juga: Puasa Syawal Sekalian Teruntuk Melunasi Utang Puasa Ramadhan, Bolehkah? 

Dari filosofis tersebut, tradisi Lebaran Ketupat atau bakda kupat adalah momen penyucian dan saling memaafkan antar sesama.

Sementara bentuk segi empat dari ketupat sebali simbol empat jenis nafsu dunia, yaitu nafsu emosional, rasa lapar, nafsu memiliki sesuatu, dan nafsu memaksa diri.

Hidangan pendamping ketupat seperti santan atau santen menurut filosofi Jawa memiliki makna pangapunten atau memohon maaf atas kesalahan.

Baca Juga: Syariat, Waktu Pelaksanaan dan Keutamaan Puasa Syawal 

Dari sajian tersebut kemudian dikenal istilah mangan kupat nganggo santen, menawi lepat nyuwun pangapunten. Artinya, makan ketupat pakai santan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan.

Berbeda dengan Lebaran 1 Swayal atau Raya Idul Fitri, tradisi Lebaran Ketupat atau bakda kupat tidak dirayakan dengan ibadah khusus.

Lebaran Ketupat dirayakan dengan makan bersama keluarga, berbagi hidangan berbahan ketupat seperti lontong opor ayam, sambal goreng, dan lainnya. ***

Halaman:

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah