Renungan Harian Kristen - Berharga dalam Tuhan

- 9 November 2022, 16:05 WIB
Ilustrasi Renungan Harian Kristen, Minggu 4 September 2022
Ilustrasi Renungan Harian Kristen, Minggu 4 September 2022 /TRƯƠNG QUÂN/Pixabay

Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Komitmen dengan Perjanjian

Sang ayah berkata, “Begini nak, bawalah ikan ini dalam plastik berisi air ke tetangga sebelah, kemudian tanya berapa harganya. Setelah ditanya ke tetangganya yang tertarik, dia menawar satu juta rupiah. Lalu dia melaporkan tawaran tetangga itu kepada ayahnya. 

Ayahnya kemudian menyuruh anak itu ke pasar dengan membawa ikan tersebut dalam tempat yang berisi air. Setelah ditanyakan kepada orang di pasar,  mereka menawar satu juta.  

Setelah itu, sang ayah kembali menyuruh anaknya membawa ikan itu ke penjual ikan hias untuk ditanyakan harganya dengan membawa sertifikatnya dan deretan prestasi lomba keindahan ikan. Setelah melihat, ditawarlah ikan tersebut seharga 100 juta. Besarnya tawaran tersebut membuat anak tersebut bergegas melaporkannya kepada sang ayah. 

Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Membayar Harga untuk Keberhasilan

Sang anak sadar bahwa hidup kita berharga pada orang yang tepat, hidup kita berharga pada pribadi yang tepat. Mungkin manusia bisa menghargai kita berbeda-beda, tetapi satu hal yang pasti manusia berharga di mata Tuhan. Sama seperti ikan itu, Tuhan tahu seberapa berharganya engkau sampai Dia rela mati bagi engkau.

Karena begitu berharganya kita, Allah memberikan anak-Nya Yesus untuk menggantikan saudara dan saya. Bukankah itu sangat berharga? Kita ditebus bukan dengan barang yang fana. Kita ditebus bukan dengan emas dan perak. Kita ditebus bukan dengan hitungan materi yang ada di dunia ini. Kita ditebus dengan hitungan darah Kristus yang sangat mahal. 

Hari ini, jangan sampai kita merasa diri tidak berharga. Persoalan dan pergumulan apapun yang dihadapi saat ini, jangan sampai kita merasa tidak berharga. Datang pada Tuhan, engkau akan melihat seberapa berharganya dirimu. Matius 10:30-31 berkata demikian: “Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Saudara bisa membayangkan rambut kepala kita saja terhitung semuanya, yang kita anggap tidak berharga ini. Bukankah jika rambut hilang sehelai, kita tidak pernah pusing? Tapi ternyata Tuhan menghitung semuanya. Bahkan apa yang kita anggap tidak berharga, Tuhan tetap menganggapnya berharga. Diri kita, kita anggap tidak berharga tetapi bagi Tuhan semuanya berharga. 

Seberapa berharganya kita, begitu berharga seperti Ia menjaga biji mata-Nya. Ulangan 32:10 berkata demikian: “Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.”

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x