Penembakan Warga Boyolali di Colomadu saat Sweeping, Kasusnya Ditangani Tim Khusus Polda Jateng

29 Januari 2024, 14:00 WIB
Penembakan Warga Boyolali di Colomadu saat Sweeping, Kasusnya Ditangani Tim Khusus Polda Jateng /Pixabay

KARANGANYARNEWS - Seorang anggota ormas, Yudha Bagus Setiawan, 36, warga Desa Bendan, Kecamatan Banyudono meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Tohudan, Colomadu pada Jumat 26 Januari 2024 lalu

Kasus tersebut saat ini ditangani langsung Polda Jateng guna mempercepat pengungkapan kasus ini.

Melalui tim khusus, penanganan kasus ini dipimpin langsung Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Jateng Kombes Pol. Johanson Ronald Simamora.

Baca Juga: Terungkap Motif Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang, Pelaku Dibayar Rp120 Juta

Bersama tim sat reskrim Polres Karanganyar, tim Dit Reskrimum Polda Jateng mengadakan gelar perkara.

Kronologi

Adapun peristiwa tersebut berawal saat korban yang merupakan anggota ormas melakukan aksi sweeping di salah satu lokasi perjudian, wilayah Tohudan, Kabupaten Karanganyar pada Jumat, 26 Januari 2024 lalu.

Ketua Brigade Umar bin Khattab Sulistyo Budi mengatakan, aksi mereka memperoleh perlawanan dari kelompok orang tak dikenal saat tiba di lokasi.

Baca Juga: Update Kasus Penembakan Istri TNI, Diduga Didalangi Suami Korban

Budi menduga, aksi sweeping tersebut sudah bocor sehingga sasaran sweeping sudah mengetahui rencana kedatangan ormas tersebut.

"Memang kayaknya ini sudah bocor duluan. Jadi, ketika kami datang ke sana, mereka sudah siap. Kami sebanyak 50-an orang, yang masuk 20 sampai 30 orang, yang lain di luar. Di sana ada 100-an orang," kata Budi di sela pemakaman korban di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu lalu.

Pada kejadian tersebut, terdengar suara tembakan sebanyak delapan kali dari arah belakang anggota ormas tersebut.

Baca Juga: Dinilai Serius, Kasus Penembakan Tersangka teroris dokter Sunardi Dibawa ke Rapat Komisi III DPR RI

"Posisi Mas Yudha kayaknya ketinggalan. Jadi, yang kena pertama Mas Kipli, kami fokus pada Mas Kipli. Kami bawa, terus kami bubar, dibawa pulang. Sampai di rumah kami cek masih kurang satu, ternyata Mas Yudha," katanya sebagaimana dilansir AntaraNews.

Selanjutnya, anggota ormas tersebut mengecek keberadaan Yudha di lokasi kejadian dan didapati Yudha sudah meninggal dunia.

"Yang pertama menemukan Ibu Suciati, warga sekitar. Kelihatannya Mas Yudha ini kena bagian dada. Kami juga belum lihat hasil visumnya," kata dia.

Menurut Budi, korban penembakan bukan hanya Yudha, melainkan juga Kipli. Kipli yang terkena dua tembakan saat ini menjalani rawat jalan.

"Mas Kipli juga kena dua tembakan, dia rawat jalan, semalam masuk ke klinik di Boyolali sini. Mas Kipli orang sini juga," katanya.


Terkait dengan kejadian itu, Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy belum dapat memastikan siapa pelaku penembakan tersebut. Saat ini kasus masih dalam penyelidikan kepolisian.

"Dalam proses. Belum kami kantongi secara jelas," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihak kepolisian memperoleh laporan tersebut pada Jumat 26 Januari 2024 malam.

"Iya, kami dapat laporan tadi malam. Namun, semuanya masih dalam penyelidikan. Kalau sudah selesai, saya sampaikan," katanya.

Lebih lanjut Kapolres menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengungkap tuntas kasus ini dan saat ini tengah mengumpulkan sejumlah bukti serta keterangan yang diperlukan dalam penyelidikan.

“Kami (Polres Karanganyar) sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, karena kejadian tersebut menjadi atensi khusus,” kata Kapolres, Minggu 28 Januari 2024 kemarin.

Di sisi lain, dirinya meminta doa restu masyarakat agar kasus ini segera terungkap dan tersangka dapat segera ditangkap serta diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

Uji forensik

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menerangkan saat ini pihaknya tengah melakukan uji laboratorium forensik terhadap proyektil peluru diduga kuat menjadi penyebab tewasnya korban.

“Saat ini masih diperiksa labfor. Untuk hasilnya belum bisa disampaikan karena masih dalam ranah penyelidikan,” tandasnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Humas Polri.

Kabid Humas juga meminta masyarakat mempercayakan pengungkapan kasus ini pada Polri dan berharap tim gabungan segera mengungkap kasus ini.

“Bila ada warga masyarakat yang mempunyai informasi atau hal lain yang terkait dengan kasus ini, mohon segera laporkan ke Polres Karanganyar maupun Polda Jateng,” tuturnya.***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA Humas Polda Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler