Sambut Lailatul Qadar
Hingga kini tradisi Malem Selikuran masih lestari di Kesultanan Yogyakarta. Seperti dilansir KaranganyarNews.com dari website kratonjogja.id, Malem Selikuran merupakan prosesi sarana syiar pentingnya malam Lailatul Qadar, selain itu mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan amaliah dan ketaqwaan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari ke-23, Jumat 14 April 2023: Memohon Dibersihkan Segala Aib
Malem Selikuran dimaknai sing linuwih ing tafakur, tafakur berarti usaha untuk mendekatkan diri pada Allah, sehingga sing linuwih ing tafakur dapat diartikan sebagai ajakan untuk lebih giat mendekatkan diri pada Allah.
Karena itu tradisi Malem Selikuran diharapkan menjadi sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, merenung dan instropeksi diri, juga menggiatkan ibadah-ibadah lain dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Tahun 2023 ini Malem Selikuran dimulai tepat pada pukul 17.00 Wib, prosesi dimulai dengan pembacaan doa oleh Mas Panewu Ngabdul Wahab.
Baca Juga: Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-22: Diselamatkan dari Keganasan Malaikat Munkar Nakir