Inilah Jawabnya: Berkumur Selain Teruntuk Wudlu, Apakah Membatalkan Puasa Ramadhan?

21 Maret 2024, 04:35 WIB
Inilah jawabnya, berkumur selain teruntuk wudhu apakah membatalkan Puasa Ramadhan? /Foto: Kepri Post/

KARANGANYARNEWS – Muslim dan muslimat wajib tahu, inilah jawaban dilengkapi dalilnya, apakah berkumur selain teruntuk wudhu membatalkan Puasa Ramadhan?

Syariat berkumur saat menjalankan Puasa Ramdahan, tak hanya terkait dengan wudlu saja. Tak sedikit juga umat Islam mempertanyakan, bagaimana  syariat berkumur selain teruntuk wudlu, apakah membatalkan Puasa Ramadhan?

Sebagaimana diketahui terdapat banyak hal yang dilarang, disunahkan maupun diwajibkan dalam menjalankan ibadah fardlu Puasa Bulan Suci Ramadhan. Termasuk diantaranya, syariat berkumur selain teruntuk wudlu.

 Baca Juga: MUSLIM WAJIB TAHU: Syariat Hubungan Intim Pasutri di Bulan Puasa Ramadhan

Dilansir KaranganyarNews.com dari kanal dalamislam.com, dijelaskan jikalau merujuk referensi Fiqih Imam Syafi’i berkumur yang dilakukan saat menjalankan ibadah Puasa, dinyatakan makruh.

Namun demikian, walau dinyatakan hukumnya makruh tetap saja disarankan untuk berhati-hati. Alasannya, kemungkinan terbesar saat berkumur dapat meminum atau tidak sengaja terminum air yang diserap melalui renggga lidah maupun rongga mulut.

 

Sunnah Tidur Saat Puasa

Itulah yang sangat dikawatirkan, berkumur saat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, tanpa disengaja akan merusak, bahkan dimungkinkan juga mebatalkan ibadah fardlu Bulan Suci Ramadhan, sebagaimana dianalogikan hukum wanita melakukan masturbasi saat menjalankan Puasa Ramadhan.

 Baca Juga: Keistimewaan Puasa Ramadhan Hari Kesebelas: Allah Mencatat pahala Kalian Setara 4 Kali Naik haji dan Umrah

Sebagaimana dikatan Asy-Syarbini rahimahullah dalam Mughnil Muhtaj, 1: 629 berikut ini: “Menurut madzhab Syafi’i, jika seseorang berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung (istinsyaq) lantas air tadi masuk ke dalam tubuh, maka Puasanya batal.”

Karena orang yang berpuasa dilarang dari berlebih-lebihan saat berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan wudhu. Namun jika tidak berlebih-lebihan lantas masuk air, tidak membatalkan Puasa karena bukan kesengajaan.” (Mughnil Muhtaj, 1: 629)

Dari hal unggahan kanal dalamislam.com tadi menyimpulkan, akan sangat sulit sekali untuk tidak mebatalkan Puasa dengan melakukan hal tersebut. Nah, menilik hukum yang disebutkan di atas tadi makruh, maka tidak apa jika ditinggal kan.

 Baca Juga: Mohon dijauhkan kemurkaan Allah dan api neraka, Doa Puasa Ramadhan Hari Kesebelas

Dijelaskan juga, sebaiknya tidak melakukan berkumur jika muslimin dan muslimat memang tidak yakin serta takut jikalau berkumur yang dilakukan nantinya  malah mebatalkan Puasa, sebagaimana sunnah tidur saat Puasa.

 

Sulit Dihindari

Lantas, bagaimana hukumnya berkumur di siang hari kala tidak wudhu di saat yang bersangkutan menjalankan ibadah Puasa. Apakah diperbolehkan, membatalkan ibadah Puasa atau tidak?

Pembahasan tentang berkumur disaat menjalankan ibadah Puasa, tidak hanya tebatas tentang wudhu saja. Sebenanrnya apapun yang dilakukan ketika berPuasa seperti memasukan air didalam hidung dan berkumur, boleh dilakukan asalkan tidak melakukannya secara berlebihan.

 Baca Juga: Harus Mendahulukan Buka Puasa Ramadhan atau Sholat Magrib? Begini Jawaban Gus Baha

Arti berlebihan terkait syariat berkumur ini, menyatakan sejara jelas masuknya air ke rongga mulut dan perut hingga akan membatalkan Puasa. Satu pertanyaan lagi, apakah setelah berkumur diwajibkan juga mengeringkan mulut?

Pertanyaan ini bisa dijawab baik dengan hadist Al-Mutawalli berikut ini: “Jika orang yang berPuasa kumur-kumur, hendaklah ia memuntahkan air yang masuk dalam mulut. Namun ia tidak diharuskan mengeringkan mulutnya dengan kain dan semacamnya.

Hal ini tidak ada perselisihan di kalangan ulama (Syafi’iyah). ”Al-Mutawalli memberi alasan bahwa seperti itu sulit dihindari karena yang ada nantinya tetap sesuatu yang basah saat telah dimuntahkan dan seperti itu tak mungkin terpisah. (Al-Majmu’, 6: 231) ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler