Catatan yang Tercecer Pra Musda Muhammadiyah Karangayar: Dakwah Bil Qalam, Berani?

- 21 Mei 2023, 18:05 WIB
Kustawa Esye: Iinilah perlu dan pentingnya pengelolaan penerbitan media cetak dan media online Muhammadiyah secara profesional dan 'profite oriented'
Kustawa Esye: Iinilah perlu dan pentingnya pengelolaan penerbitan media cetak dan media online Muhammadiyah secara profesional dan 'profite oriented' /Dokumentasi Pribadi/

Kustawa Esye |.| Anggota MPI PDM Karanganyar

 SEJAK awal berdirinya Perserikatan Muhammadiyah telah berkomitmen sebagai gerakan pembaharuan yang lebih mengedepankan modernitas dan intelektualitas. Membaca dan menulis, ghirah dakwah bil qalam yang diserukan para pendiri Muhammadiyah, juga menjadi komitmen seluruh pimpinan perserikatan dari generasi ke generasi berikutnya. 

 

Berkait pentingnya dakwah memalui tulisan atau sering juga disebut media massa tersebut, sejak tahun 1914 KH Ahmad Dahlan telah mendirikan Majalah Suara Muhammadiyah.

Tidak cukup satu media, memenuhi amanat Muktamar Muhammadiyah tahun 1930 Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendirikan  lagi Surat Kabar Harian ‘Adil’. Dan di era kepimimpinan KH AR Fahrudin, tepatnya tahun 1980-an juga mendirikan Surat Kabar Harian ‘Masa Kini’.

 Baca Juga: Pengurus Satupena Karanganyar Siap Dikukuhkan, Inilah 22 Personilnya

Semenjak pendirian hingga abad eranya digitalisasi media massa saat ini, keberadaan media cetak maupun elektronik ataau online sangat menentukan keberhasilan gerakan Muhammadiyah.

Baik dalam menjalankan misinya sebagai gerakan pembaharuan yang ber-amar makruf nahi munkar, pemicu pembaharuan, inspirator perubahan maupun gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan yang bermartabat.

Spirit Gerakan Islam Berkemajuan

 

Sangat disayangkan, Surat Kabar Harian ‘Adil’ (kemudian terbit berkala menjadi Majalah, sempat juga menjadi Tabloid ‘Adil’), dan Surat Kabar Harian ‘Masa Kini’ yang dimasa kejayaannya sukses menjadi mainstrem media atau media arus utama Muhammadiyah, berakir tragis mati ditelan jaman.

 Baca Juga: Apresiasi Majlis Macapatan, Rober Christanto: Kami Sengkuyung dan Fasilitasi Berkarya Cipta

Dan, hingga di era digitalisasi media massa saat ini belum ada lagi media terbitan perserikatan Muhammadiyah yang mampu menjadi media mainstremnya Muhammadiyah berkemajuan.

Kalaupun Majalah 'Suara Muhammadiyah' yang didirikan tahun 1914, masih eksis sampai saat ini itu pun tak lebih sebagai media internal, belum dapat dikategorikan media arus utamanya Perserikatan Muhammadiyah.

Karena itulah, di era derasnya arus informasi yang sulit dirunut kebenarannya, serta lebih dominan mengadu domba dan menyesatkan umat saat ini, perlu segera adanya gerakan konkrit mewujudkan kembali mainstream media Muhammadiyah.

 Baca Juga: Seniman Budayawan Karanganyar 'Kepyaan' Majlis Macapatan

Selain diharapkan dapat menjadi media dakwah amar makruf nahi munkar Perserikatan Muhammadiyah, juga lebih dapat menspirit gerakan Islam berkemajuan yang bermartabat dan rahmatan lil alamin.

Profesionalime Pengelolaan Media

 

Upaya yang segera dapat dilaksanakan di setiap jenjang kepemimpinan Muhammadiyah, diantaranya dengan mencetak kader-kader profesional bidang pengelolaan manajemen redaksional, periklanan maupun tata kelola perusahaan media cetak dan media elektronik.

Realisasi program ini secara konkrit, membentuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurnalistik secara berjenjang. Baik oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan setiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

 Baca Juga: Antologi Puisi Melawan Pandemi, Luapan Empati Penyair Lintas Provinsi

Sebagai tindak lanjut pendirian Lembaga Diklat Jurnalistik tersebut, menerbitkan media cetak maupun media online di setiap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah maupun Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

Tidak sekedar ada dan terbit sebagaimana terjadi selama ini,  keberadaannya penerbitan media cetak dan online tersebut justru 'membebani' finansial atau anggaran masing-masing Pimpinan Wilayah Muhammadiyah maupun Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

Itulah perlu dan pentingnya, pengelolaan penerbitan media cetak dan media online secara profesional dan 'profite oriented', oleh para kader perserikat alaumni Lembaga Diklat Jurnalistik Kreatif, Inovatif, Intensif dan profesional tadi. 

 Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi: Dan Setiap Kita Adalah Ibrahim

Profesional pengelolaan media cetak dan media online diantaranya menyangkut profesional bidang keredaksian, periklanan dan profesional bidang manegemen perusahaan penerbitan media cetak maupun Online.

Komitmen Pimpinan Muhammadiyah

 

Untuk merealisasikan hal tersebut, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun demikian, sebenarnya juga bukan hal yang sangat sulit bagi Perserikatan Muhammadiyah. Termasuk didalamnya, di masing-masing Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

Kuantitas dan kualitas pengurus maupun anggota perserikatan Muhammadiyah, merupakan modal dasar non finansial untuk menerbitkan mainstream media Muhammadiyah yang dapat dikelola secara profite oriented.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Mendedah Revolusi Mental Ala Serat Kalatida

Selebihnya, puluang pangsa pasar iklan maupun langganan, sebagai sumber utama perolehan waralaba juga dapat diraup dari banyak dan beragamnya AUM serta lembaga di setiap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah maupun Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

Termasuk diantaranya, para warga serta simpatisan Muhammadiyah yang memiliki usaha waralaba dalam bidang apapun. Sudah barang pasti, untuk kelangsungan kontinuitas penerbitan media cetak maupun online tersebut, dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang benar-benar profesional.

Baik profesional bidang manageman keredaksian, profesional bidang periklanan, maupun tata kelola perusahaan media. Selebihnya, seluruh pengelola juga harus berbekal spirit qhirah fastabiqul khairat bil qalam.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa

Modal utama lainnya yang juga sangat menentukan keberlangsungan mainstream media Muhammadiyah, adalah komitmen serta kebijakan dari seluruh jenjang Pimpinan Perserikatan Muhammadiyah.

Baik Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah maupun Pimpinan Daerah beserta seluruh Pimpinan AUM, Majelis dan Lembaga di masing-masing jenjang kepemimpinan. ***

Kustawa Esye |.| Jurnalis, Anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Karanganyar, Ketua Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Kabupaten Karanganyar.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x