5 Kuliner Ikonik Khas Sukoharjo: Ada Tempe Alakathak dan Ayam Jawa Goreng Sambal Blondo

- 29 Januari 2024, 11:05 WIB
Ayam Kampung Goreng Sambal Blondo Sukoharjo
Ayam Kampung Goreng Sambal Blondo Sukoharjo /Instagram @ayamgorengmbahkarto_sukoharjo/

KARANGANYARNEWS - Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, memang tidak memiliki banyak destinasi wisata yang menarik kunjungan wisatawan dari berbagai daerah. Namun menyimpan kuliner ikonik khas Sukoharjo, Dua diantaranya, Tempe  Alakathak dan Ayam Jawa Goreng Sambal Blondo.

Terdapat sederet pilihan kuliner ikonik khas Sukoharjo yang sangat populer dan menarik kalian cicipi. Keseluruhannya disajikan dengan cita rasa lezat dan penampilan yang sungguh menggugah selera.

Jika kalian merencanakan mengisi waktu libur ke Kabupaten Sukoharjo atau berada di wilayah sekitar Sukoharjo, tidak ada salahnya menyempatkan berburu dan mencicipi kelezatan kuliner ikonik khas Sukoharjo yang melegenda berikut ini.

 Baca Juga: 5 Tempat Nongkrong Terkini di Tawangmangu: Rekomended Teruntuk Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Satu lagi keistimewaannya, kalian juga tak perlu khawatir kntongnya jadi bolong. Harga yang ditawarkan setiap kuliner ikonik khas Sukoharjo, dijamin relatif tidak mahal dan terjangkau isi kantong kalian.

Catat, berikut rekomendasi 5 kuliner ikonik khas Sukoharjo yang wajib kalian cicipi saat kalian berada di Kabupaten Sukoharjo yang berikokn ‘Kota Makmur’ ini. Dua diantaranya, Tempe Alakathak dan Ayam Jawa Goreng Sambal Blondo.

 

  1. Mi Ayam Kering

Dari banyaknya sajian kuliner mie ayam yang ditemukan di berbagai daerah, hampir keseluruannya berkuah. Lain halnya kuliner khas Sukoharjo yang disebut Mie Ayam Kering berikut ini.

 

Sesuai dengan namanya, Mie Ayam Kering tersaji tanpa kuah sebagaimana kelayakan mie ayam di berbagai daerah. Sekilas, memang terlihat kurang menyegarkan. Namun demikian, sensasi cita rasanya dijamin tetap lezat nikmat dan sangat menggoda selera.

mie ayam kering Sukoharjo
mie ayam kering Sukoharjo

Bahan utamanya, sebagaimana mie ayam pada umumnya. Mie basah yang terbuat dari tepung terigu dan tepung kanji atau tapioka. Kedua bahan inilah yang membuat  membuat tekstur mie tidak terlalu kenyal, sekaligus mudah dicerna.

Meski Mie ayam kering tidak menggunakan ayam kampung, namun aroma cita rasa dan kelezatnya yang memikat lidah, dijamin membuat kalian ketagihan untk berulang kali menyedu mie ayam kering kuliner khas Sukoharjo.

 Baca Juga: 5 Cafe Terekomended di Kota Klaten: Tempat Nongkrong Ikonik dan Instagramable

Di Kabupaten Sukoharjo, terdapat beberapa warung penjual Mie ayam kering. Salah satu yang direkomendasikan teruntuk kalian Warung mie ayam Lumayan Bu Marni di Jalan Kakap, Darmosari, Gayam, Kabupaten Sukoharjo.

 

  1. Tempe Alakathak

Kalian tentu masih merasa asing mendengar nama dan atau sebutan kuliner ikonik khas Sukoharjo yang satu ini. Tempe Alakathak, kuliner tradisional yang berbahan baku sangat sederhana. Dua bahan pokok Tempe Alakathak, tempe dan mie basah.

Tempe Alaktahak Sukoharjo
Tempe Alaktahak Sukoharjo

Namun demikian, siapa sangka kuliner yang berbahan baku sangat sederhana ini,  justru mampu menarik perhatian masyarakat lokal hingga wisatawan dari berbagai daerah, bahkan pelancong manca negara.

 Baca Juga: Tak Pahit, Citarasanya Menggoyang Lidah Mertua: Resep Tumis Daun Pepaya Ati Ampela

Tempe Alakathak biasa disajikan dengan dibalut atau beralas daun jati. Hijau daun jati basah ini juga yang menjadi salah satu ikonik atau ciri khasnya Tempe Alakathak. Rasakan sensasinya menikmati Tempe Alakathak, aroma daun jati basah membangkitkan cita rasa khas yang tak mungkin didapat dari kuliner lainnya.

Ciri dan cita rasa khas lainnya, tempe yang jadi salah satu bahan baku Tempe Alahtak bukan tempe kedelai yang biasanya dikunsumsi masyarakat selama ini. Tempenya,  terbuat dari dari koro benguk yang bijinya jauh lebih besar dari biji kedelai daaaaaaan berasa lebih gurih.

Sedangkan mie basah dalam kuliner Tempe Alakathak, juga bukan mie basah yang terbuat dari tepung terigu, tapi mie basah terbuat dari tepung tapioka yang bertekstur lebih besar dan kenyal.

 Baca Juga: 7 Kuliner Ikonik Klaten: The Legend Terlezat se Asia Tenggara

Meskipun disajikan dengan sederhana, beralas atau bungkus daun jati basah, namun Tempe Alakathak yang hanya didapat di Kabupaten Sukoharjo ini, bercita rasa tiada duanya.

Tempe Alakhatak memang tidak dijual di rumah makan atau warung-warung kuliner di Sukoharjo Kota. Untuk mendapatkannya, kalian harus berburu ke beberapa pasar. Diantaranya pasar tradisional di Kecamatan Tawangsari, Pasar Weru, Pasar Bulu dan lainnya.

Harganya pun sangat murah, untuk menikmati kulinner ikonik khas Sukoharjo, Tempe Alakathah, satu porsi hanya dipatok harga mulai Rp 5.000, sangat terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat.

 

  1. Gempol Pleret

Tidak kalah menariknya untuk dicicipi, kuliner ikonik khas Sukoharjo yang satu ini. Gempol Pleret, namanya. Minuman yang bahan utamanya tepung beras, diolah  dibentuk bulat-bulat beraneka warna, masyarakat menyebutnya gempol.

 

Gempol Pleret Sukoharjo
Gempol Pleret Sukoharjo

Gempol pleret biasa disajikan dengan tambahan air gula aren atau gula kelapa dan es  teruntuk pendingin serta penyegarnya. Minuman Gempol Pleret menyajikan sensasi kesegaran alami, sangat cocok disruput di siang maupun malam hari.

Baca Juga: 5 Soto Lenthok Legendaris di Jogja Paling Top Markotop Bikin Lidah Terbang Melayang-layang

Keragaman warna dan tampilannya, memang cantik, menarik dan sungguh mempesona. Itulah yang menjadikan minuman Gempol Pleret serasa menggugah selera semua usia  untuk segera meminumnya. 

Terlebih, mulai sruputan pertama minuman Gempol Pleret ini, kalian telah merasakan sensasinya  perpaduan cita rasa manis gula aren, gurihnya gempol beras dan santan kelapa serta harum wanginya daun pandan.

Tak hanya sebagai pelepas dahaga, satu porsi minuman Gempol Pleret juga cukup mengenyangkan perut kalian. Minuman ikonik khas Sukoharjo yang satu ini, sangat mudah kalian temukan di beberapa tempat.

Baca Juga: 8 Restoran di Tawangmangu: Rekomended Libur Natal dan Taru 2023, Menu Khas Viuw Eksotiknya Gunung Lawu

Baik pada pedagang kaki lima yang menjajakannya di tepi jalan, di pasar-pasar tradisional, bahkan beberapa rumah makanan dan atau resto di Kabupaten Sukoharjo juga banyak yang menjual minuman Gempol Pleret.

Minuman Gempol Pleret, biasanya disajikan dalam mangkuk. Namun demikian, ada juga tersaji dengan piring makanan. Harganya sangat terjangkau, satu porsi hanya dibandrol mulai Rp 3.000.

 

  1. Teko Jawi

Ingin menikmati suasana malam di Kota Sukoharjo bersama keluarga tercinta dan atau teman-teman komunitas kalian? Sambil nongkrong dan mencicipi kuliner ikonik khas Sukoharjo, Angkringan Teko Jawi tempatnya.

 

Teko Jawi Sukoharjo
Teko Jawi Sukoharjo

Sajian kuliner khas tervaforit pelanggan dan paling rekomended di Angkring Teko Jawi, disebutkan diantaranya nasi bakar. Selain itu tersaji juga beragam sundukan atau variasi sate-satean. Seperti diantaranya sate telur puyuh, ceker ayam, usus, ati ampela, dan lain-lain.

Baca Juga: 6 Cafe Terfavorit di Selo Boyolali: Viuw Gunung Merapi - Merbabu, Rekomended Libur Tahun Baru 2024

Seperti halnya angkringan pada umumnya, Angkringan Poci Jawi yang beralamat di di Jalan Slamet Riyadi No.88, Gayam, Kabupaten Sukoharjo juga menyediakan menu Sego Kucing (nasi bungkus lauk bandeng dan sambal), nasi oseng dan lainnya.

 

  1. Ayam Kampung Goreng Sambal Blondo

Jika kalian pemburu ayam kampung goreng kuliner ikonik khas Sukoharjo, dirkomendasikan mampir di resto Ayam Kampung Goren Mbah Karto Tembel.  Lokasinya strategis, di Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto No. 8, Gabusan, Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Ayam Jawa Goreng Sambal Blondo Sukoharjo
Ayam Jawa Goreng Sambal Blondo Sukoharjo

Lebih istimewanya, selain cita rasa gurih lezat dan dagingnya yang empuk, juga disajikan dengan sambal blondo atau atau ampas produksi pembuatan minyak kelapa secara tradiasional.

 Baca Juga: Soto Bebek Klaten, Inilah Citarasa Khas Bumbu Rempah Dibalik Kuah Beningnya

Sensasi lainnya, kalian juga dapat merasakan pedasnya sambal bawang khas Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel. Kedua sambal yang tersaji, selain sensasi pedasnya cabe rawit, juga bercita rasa gurih dan sedikit manis.

Dalam satu porsi ayam Jawa goreng yang dipesan, kalian mendapatkan nasi putih, ayam goreng, sayur lalap, dan dua sambal blondo maupun sambal bawang tadi.

Ciri khas lainnya lagi di rumah makan Ayam Jawa Goreng Mbah Karto Tembel, daging ayamnya digoreng sedikit kering, krispi di luar namun empuk lembut dan aroma bumbu rempahnya terasa hingga bagian dalam dagingnya.

 Baca Juga: Legendaris, Opor Bebek Klaten: Sensasi Empuk dan Bumbu Rempahnya, Wouw…..

Sesuai namanya, Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel. Menu andalan dan utamanya memang Ayam Jawa Goreng Sambal Blondo. Namun demikian, tersedia juga menu kuliner lainnya yang rekomended teruntuk kalian.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x