Baca Juga: Kue Pancong, Jajanan Tradisional Nikmat yang Bikin Ketagihan BuleBaca Juga: Kue Pancong, Jajanan Tradisional Nikmat yang Bikin Ketagihan Bule
Namun, kedua mempelai dituntun untuk tetap berkepala dingin dan saling mengalah serta mengerti kemauan pasangannya.
Apabila salah satu dari kedua mempelai nantinya tengah mengalami masalah, wajib hukumnya untuk saling mendukung satu sama lain, tidak malah meninggalkan atau bersikap masa bodoh.
Itulah sebenarnya alasan atau makna serta filosofi terkandung dalam sebuah makanan tradisional jadah yang mulai ditinggalkan untuk acara-acara pernikahan.
Para leluhur pendahulu negeri ini memang suka memberikan segala sesuatunya lewat simbol.
Nah bagaimana Sob? Kita sebagai generasi penerus, sanggup menangkap berbagai simbol yang telah diturunkan dari generasi ke generasi ataukah tidak? ***