Network
KARANGANYARNEWS - Setiap hari, Renungan Harian Kristen hadir untuk memberikan kelegaan untuk jiwa-jiwa yang haus dan lapar Firman Tuhan.
Saat hati terasa berat, serahkan bebanmu pada Tuhan, dengan membaca Renungan Harian Kristen, yang bisa membantumu melepaskan masalah yang berat.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
Selamat membaca artikel-artikel dalam Renungan Harian Kristen, semoga iman kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan.
Lukas 18:27 Kata Yesus: ”Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Memberi dengan Cinta untuk Tuhan
Buckminster Fuller merasa bertanggung jawab atas kematian putrinya, Alexandra, yang meninggal akibat komplikasi polio dan meningitis. Ditambah kehilangan pekerjaannya di Stockade, Fuller merasa tidak mempunyai simpanan uang untuk bangkit kembali. Selama musim gugur tahun 1927, Fuller hancur hati, dan berjalan menuju danau untuk bunuh diri, dengan harapan keluarganya akan memperoleh uang asuransi. Pada detik-detik terakhir, ia merasa Tuhan berkata dalam hatinya, "Kamu tidak berhak menghabisi dirimu sendiri. Kamu bukanlah milikmu lagi." Fuller berjalan meninggalkan danau itu dan memulai lagi dari awal.
Sejak itu, Tuhan membawa Fuller menuju karir yang sukses sebagai seorang penemu, insinyur, matematikawan, arsitek, penyair serta kosmolog. Ia memenangkan lusinan gelar kehormatan dan sebuah nominasi Nobel. Fuller menulis dua lusin buku, berkeliling dunia 57 kali dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Kuatkan dan Teguhkan Hatimu
Remuk itu berarti hancur luluh, hingga hancur berkeping-keping. Remuk adalah kondisi yang rusak sangat parah, dan bagi manusia ini adalah keadaan sangat sukar untuk dipulihkan, sudah terlambat dan mustahil diperbaiki. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan sanggup menyelamatkan orang-orang yang remuk. Umat Tuhan yang remuk keuangan, Tuhan sanggup memulihkan. Pernikahan yang terlanjur remuk, Tuhan sanggup menyatukan kembali. Nama baik yang remuk, Tuhan sanggup memperbaiki.
