12 Rekam Jejak Hafidz; Cah Boyolali Diperebutkan 7 Universitas Terfavorit Dunia

18 Mei 2022, 22:01 WIB
Ardian Hafidz Annafi, berhasil masuk di 7 kampus top dunia /Instagram @ussfeeds/

KARANGANYARNEWS - Ardian Hafidz Annafi viral berbagai media, karena diperebutkan 7 Universitas paling bergengsi dan terfavorit seluruh dunia.

Inilah 12 fakta rekam jejak Ardian Hafidz Annafi, putra Pasutri Mardiyono-Yuni Puji Astuti warga Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah;

1.Anak Desa

Ardian Hafidz Annafi dilahirkan kelahiran tanggal 20 Juni 2004 dan dibesarkan di Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah. Putra pasangan suami istri (Pasutri) Mardiyono, 48 tahun dan Yuni Puji Astuti, 43 tahun. 

Baca Juga: Melayat Ajiyanto di Sukaharjo, Ganjar; Mas Aji Menahan Sakit Dibalik Senyumnya

Setelah lulus dari SDN Nepen 2, Ardian Hafidz Annafi melanjutkan belajarnya di SMN 1 Boyolali, kemudian ke SMA Pradita Dirgantara.

2.Berlatar Keluarga Kuli

Berlatar keluarga sangat sederhana, Mardiyono ayah Ardian Hafidz Annafi seorang kuli atau buruh serabutan. Pekerjaan apa saja yang diminta warga setempat diterima.

“Sering juga dapat kerjaan memotong dahan, ranting sampai menebang pohon milik tetangga. Saya tidak pernah mematok berapa upahnya, dikasih berapa saja saya terima dengan senang hati,” ungkap Mardiyanto.

Baca Juga: Terspirit Pembentukan PKUB, FKUB Kota Administrasi Jakarta Pusat Study Banding ke FKUB Klaten

Kepada awak media yang menemui di kediamannya, disebutkan juga sesekali kalau pas ada yang mebutuhkan Mardiyanto juga jadi kuli bangunan. Itu pun, bukan pekerjaan tetap karena tidak setiap hari ada job kuli bangunan.

Sedangkan Yuni Puji Astuti, ibu Ardian Hafidz Annafi kesehariannya bekerja sebagai tukang cuci dan seterika pakain para tetangganya. Penghasilan dari buruh mencuci ini, pun dia ceritakan tak lebih untuk makan kesehariannya.

Bisa jadi, dikarenakan keiklasannya kerja keras demi mencukupi kebutuhan hidup dan menyekolahkan putra tercintanya itulah, Pasutri Mardiyono-Yuni Puji Astuti sukses menghantarkan  Ardian Hafidz Annafi meraih prestasi luar biasa.

Baca Juga: Kelonggaran Peraturan Pakai Masker dan Perjalanan Domestik dan Luar Negeri, Begini Penjelasan Jokowi

3.Cerdas Sejak Kecil

Latar belakang kehidupan kedua orang tuanya yang sangat sederhana, tak membuat Ardian Hafidz Annafi patah semangat. Justru sebaliknya, dia terspirit untuk rajin belajar demi menggapai cita-cita setinggi mungkin.

Sebagaimana diceritakan Mardiyono, sejak kecil putra tercintanya sudah meraih  prestasi akademik. Kelas 2 SD, sudah masuk 10 besar di kelasnya. Mulai kelas 4 SD,  Ardian Hafidz Annafi selalu ranking pertama.

4.Senang Membaca

Diceritakan juga, sejak kecil Ardian Hafidz Annafi lebih senang membaca ketimbang bermain di luar rumah bersama anak-anak sebayanya. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga duduk di bangku SMP. Sepulang sekolah, dia lebih banyak di rumah membaca buku pelajaran.

Baca Juga: Kabar UAS Dideportasi, Begini Klarifikasi Lengkap KBRI Singapura

5.Gigih Berkemauan Tinggi

Ardian Hafidz Annafi yang tercatat sebagai siswa SMA Pradita Dirgantara, sekolah asrama di bawah TNI AU (Angkatan Udara), saat duduk di kelas 10, sudah mewakili sekolahnya mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN) Ilmu Kebumian.

Diperoleh keterangan, KSN ini merupakan salah satu kompetisi bergengsi bagi pelajar tingkat SLTA yang sebelumnya disebut Olimpiade Sains Nasional (OSN). Diakui, dalam ajang kompetisi yang pertama kalinya diikuti ini belum begitu focus mengikutinya.

Setelah duduk di kelas 11, Ardian Hafidz Annafi mengaku lebih focus dan membulatkan tekad menjadikan dirinya lebih berprestasi lagi. Hasilnya, dia meraih medali perunggu dalam KSN Ilmu Kebumian tingkat nasional tadi.

Baca Juga: Kukuhi Komitmen, Gatot Nurmantyo Tolak Ajakan Din Syamsudih

7.Satu Universitas

Awalnya, Ardian Hafidz Annafi mengaku hanya mendaftar pada satu universitas di luar negeri. Perguruan tinggi yang dipilihnya, University of British Columbia (UBC) dengan konsentrasi ilmu sains.

Tidak dia sangka, setelah menerima pengumuman pada waktu yang hampir bersamaan Ardian Hafidz Annafi diterima juga pada 6 universitas di luar negeri lainnya.  

8.Universitas Bergengsi

Tujuh universitas paling bergengsi atau terfavorit sedunia itu, masing-masing; (1) Unversity of Toronto, (2) University of British Columbia, (3) The University of Western Australia, (4) Wageningen University, (5) University of Otago, (6) Curtin University, dan (7) Victoria University of Wellington.

Baca Juga: Tak Ingin Nyapres, Din Syamsudim; Penasehat Presiden Lebih Tepat

6.Tahu dari Grup WA

Karena selama ini Ardian Hafidz Annafi bertempat tinggal di Asrama SMA Pradipta Dirgantara, kedua orang tuanya justru terlambat mengetahuinya. Secara kebetulan, putra tercintanya juga tidak bergegas memberitahunya.

“Pertama kali mengetahuinya dari grup wattshap orang tua atau wali murid SMA Pradipta Dirgantara,” terang Mardiyanto yang juga dibenarkan istrinya, saat ditemui dikediamannya.

Begitu mengetahui, Pasutri Mardiyono-Yuni Puji Astuti mengaku tak dapat membendung air mata keharuan sekaligus kebanggaannya, karena putra tercintanya diterima pada 7 universitas paling top di dunia.

Baca Juga: Misteri Pembunuhannya Masih Gelap, Ini 10 Fakta Kronologi Mayat Perempuan di Kebumen

9.PTN Dalam Negeri

Selain tujuh kampus top di luar negeri tersebut, Ardian Hafidz Annafi juga sudah diterima di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Diantaranya disebutkan, Universitas Diponegoro Semarang dan beberapa kampus negeri di Yogyakarta.

10.Universitas Pilihan

Untuk memutuskan universitas yang akan dipilih, Ardian Hafidz Annafi tetap senantiasa berunding dengan orangtua. Pada akhirnya, dia menjatuhkan pilihannya pada The University of British Columbia (UBC) dengan konsentrasi ilmu sains.

11.Ahli Geologi

Dipilihnya University of British Columbia, menurut Ardian Hafidz Annafi  dikarenakan reputasinya bidang geologi paling baik diantara enam kampus lan yang sama-sama termasuk peringkat terbaik lainnya.

Baca Juga: 7 Prinsip dari Kelana Nusantara, Perkuat Potensi Parekraf di Sragen

Meskipun secara rangking kampusnya lebih rendah dari University of Toronto, menurut Ardian Hafidz Annafi, per subject bidang geologinya berperingkat lebih. “Sesuai cita-cita saya ingin menjadi ahli geologi, nanti bisa meneliti kondisi kebumian yang ada di indonesia,” terang dia.

12.Siap Terbang

Untuk kesiapan kuliah di luar negeri, Ardian Hafidz Annafi mengaku sudah selesai membuat paspor, tinggal menunggu visa keluar.

Rencananya dia tetap harus mengikuti dulu wisuda kelulusan SMA Pradita Dirgantara, tanggal 31 Mei 2022. Setelah itu, barulah terbang ke Kanada bulan Agustus 2022 mendatang. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler