Jeritan Wadon Wadas Dibalik Konflik Megaproyek Bendungan Bener

- 10 Februari 2022, 11:01 WIB
Aksi Wadon Wadas menolak eksploitasi penambangan batu besar-besaran di desanya, menuntut pelestarian lingkungan hidup teruntuk anak cucunya kelak
Aksi Wadon Wadas menolak eksploitasi penambangan batu besar-besaran di desanya, menuntut pelestarian lingkungan hidup teruntuk anak cucunya kelak /projectmultatuli.org/

Batu andesit di perut Alas Wadas, merupakan material utama pembangunan Bendungan Bener, sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada sekitar 10 kilometer barat Desa Wadas. 

Beberapa sumber yang dihimpun menyebutkan, sejak awal mayoritas warga (tercatat, sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) dari 450 KK warga di Desa Wadas) menolak rencana eksploitasi besar-besaran sumber daya alam ini. 

Baca Juga: Umbul Ponggok Klaten; Wouw, Baby Margaretha dan Irfan Hakim pun Terpikat Sensasinya

Warga Desa Wadas, menurut sumber tadi tidak mau kehilangan tanah mereka di Alas yang seumur hidupnya telah memberikan kesejahteraan hidup secara berkelanjutan. Mereka beranggapan, tanah hak miliknya adalah sumber kehidupan hari ini dan teruntuk diwariskan anakcucu kelak.

“Kami benar-benar pusing, sudah ditolak (rencana penambangan quarry) warga tetap masih nekat,” tegas Urip mengungkapkan kekesalan dan kekecewaan dia dan seluruh anggota Wason Wadas. 

Diperoleh keterangan juga, Urip tercatat sebagai anggota Wadon Wadas (wadon artinya perempuan), sebuah organisasi perempuan di Desa Wadas yang menolak keras penambangan batu andesit di desanya.

Baca Juga: Bebek Bacem Klaten, Butet Kartaredjasa Dibuat Ngiler Citarasanya

Berdiri awal 2021, organisasi ini memperkuat perlawanan masyarakat Wadas yang telah mendirikan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas atau Gempa Dewa (organisasi utama) dan Kawula Muda Desa Wadas (Kamu Dewa) untuk generasi muda. ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah