Riesanti dan Gunoto Saparie Akan Bedah Buku ‘Gayatri: Akuntan Majapahit’ Karya Novrida Qudsi Lutfillah

- 27 Oktober 2022, 15:05 WIB
Bedah buku Gayatri: Akuntan Majapahit karya Novrida Qudsi Lutfillah menghadirlan Gunoto Saparie dan Riesanti Edie Wijaya, Minggu 30 Oktober 2022
Bedah buku Gayatri: Akuntan Majapahit karya Novrida Qudsi Lutfillah menghadirlan Gunoto Saparie dan Riesanti Edie Wijaya, Minggu 30 Oktober 2022 /Foto Dok/ Novrida Qudsi Lutfillah/

KARANGANYARNEWS – Tak banyak yang tahu, sejak era kejayaan Kerajaan Majapahid di negeri ini telah memiliki pengetahuan akuntansi berciri khas sendiri dan pakar akutansinya.

Dialah Gayatri, istri Raja Majapahit Raden Wijaya yang tidak pernah disebut-sebut sebagai akuntan dalam berbagai literasi sejarah maupun peradaban Kerajaan Majapahit.

Terkait sosok Gayatri sebagai pakar akutansi khas bumi Nusantara ini, akan dibahas dalam bedah buku Gayatri: Akuntan Majapahit karya Dr Novrida Qudsi Lutfillah, dosen Politeknik Negeri Malang.

Baca Juga: Tangkal Aliran Ekstrim, Satupena dan FKUB Terbitkan Antologi Puisi Moderasi Beragama

Agenda ini akan diselenggarakan secara daring, Minggu, 30 Oktober 2022 mulai pukul 15.30. Wib ini. Menghadirkan Direktur PPAK Universitas Surabaya Dr Riesanti Edie Wijaya dan Ketua Umum Satupena yang juga Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah Gunoto Saparie, sebagai pembedah buku.

Kepada KaranganyarNews.com Gunoto Saparie mengatakan, buku yang dibedah tersebut diterbitkan Peneleh, Malang, setahun lalu. Meskipun demikian, buku setebal 326 halaman ini masih aktual dan menarik untuk diperbincangkan.

Terlebih, menurut dia sebelum ini sosok Gayatri, istri Raja Majapahit Raden Wijaya tadi tidak pernah disebut-sebut sebagai akuntan dalam berbagai literasi sejarah Majapahit.

Baca Juga: Jurus Dewa Menulis Kreatif, Gunoto Saparie: Libatkan Emosi, Kreatif, Santai Tapi Serius

Menurut Gunoto Saparie, nama Gayatri sendiri dalam sejarah memang kurang populer dibandingkan dengan Raden Wijaya, Hayam Wuruk, Patih Gadjah Mada, bahkan masih kalah menonjol dibandingkan Tribhuana dan Suhita.

“Barangkali hal itu terjadi, karena tidak banyak sumber sejarah yang mencatat nama dan aktivitasnya di Kerajaan Majapahit,” terang dia. Padahal, lanjut Gunoto Saparie, sosok Gayatri membuktikan peran perempuan telah ada sejak zaman dulu.

Perempuan hebat, cantik, dan cerdas. Selain seorang akuntan, sesungguhnya ia  juga arsitek politik Kerajaan Majapahit saat itu. Gayatri, berada di belakang kemajuan peradaban dan kebudayaan Majapahit.

Baca Juga: Selamat Jalan Hadi Supeno: Satupena Jateng Kehilang Wartawan, Birokrat dan Pegiat Literasi

“Buku karya Novrida ini menunjukkan bagaimana Indonesia ternyata memiliki pengetahuan akuntansi sendiri. Ia lahir dari kondisi lingkungan, situasi ekonomi dan sosial yang sesuai dengan nilai dan ciri khas Indonesia,” terang Gunoto Saprie. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x