KARANGANYARNEWS - Gunung Merapi erupsi lagi, Rabu 24 Januari 2024 sekitar pukul 15. 56 WIB. Tercatat 23 dusun wilayah desa Tegalmulyo dan Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten diguyur hujan abu vulkanik.
Data yang dilansir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja menyebutkan, jarak luncuran awan panas guguran mencapai 1.800 meter.
Luncuran awan panas guguran, disebutkan ke arah barat daya atau Kali Bebeng, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY). Karena arah angin ke timur dan tenggara, Wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang terdampak hujan abu vulkanik.
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Presiden Jokowi Resmikan Jalan Jalur Evakuasi
Terutama di Desa Sidorejo dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Secara kebetulan, dua desa tersebut berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana atau KRB III erupsi Gunung Merapi.
Subar, Perangkat Desa Tegalmulyo membenarkan terjadinya hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Merapi di desanya, Rabu 24 Januari 2024 sore.
Hujan Abu Vulkanik 2 Kabupaten
Sejumlah dusun di Desa Tegalmulyo terutama wilayah atas terdampak hujan abu vulkani. Diantaranya meliputi Dusun Jeruk Wangi, Brayan, Brajan, Sumur, Pajegan, Canguk, Grintingan, Jamuran, Ringin, Pucang, Girpasang, Gedong Ijo dan Gir Tengah.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Video Luncuran Wedhus Gembel dan Hujan Abu di Kawasan Boyolali
"Kepulasan asap yang membumbung di puncak Gunung Merapi lebih besar dan lebih tebal hari ini, namun hujan abu vulkanik tapi tidak setebal kemarin. Hujan abu vulkanik hari ini tipis dan durasinya tidak lama," kata Sumar kepada wartawan.
Disebutkan, setelah hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi reda, aktivitas warga normal kembali. Kebetulan, saat Gunung Merapi erupsi angin juga tidak bertipun kencang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, empat hari hari terakhir Gunung Merapi erupsi hingga puluhan kali. Mulai Minggu 21 Januari 2024, gunung berapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai memuntahkan Awan Panas Guguran (APG).
Baca Juga: 6 Cafe Terfavorit di Selo Boyolali: Viuw Gunung Merapi - Merbabu, Rekomended Libur Tahun Baru 2024
Tercatat sedikitnya 7 kecamatan di Kabupaten Kabupaten Boyolali, diguyur hujan abu vulkanik. Selain Kabupaten Boyolali, diperoleh hujan abu vulkanik juga terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten.
Status Siaga
Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, periode pengamatan Minggu pukul 00.00 WIB-pukul 24.00 WIB terjadi letusan satu kali dengan amplitudo 70 mm dan durasi 239,64 detik.
Selain itu juga terjadi empat kali awan panas guguran (APG) erupsi dengan amplitudo 42-70 mm, durasi 150,08-214,4 detik. Kemudian ada lagi 178 guguran dengan amplitudo 3-41 mm dan durasi 21,76-184,88 detik.
Baca Juga: 80 Kali Lebih Letusan Dahsyat sejak tahun 1006 , Sederet Misteri Dibalik Erupsi Gunung Merapi
Tercatat, hybrid atau fase banyak ada 14 kali dengan amplitudo 3-11 mm dan gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak lima kali dengan amplitudo 27-80 mm dan durasi 7,84-13,16 detik.
"Satu kali letusan, tinggi kolom dan luncuran tidak teramati. Terjadi empat kali awan panas guguran ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan estimasi jarak luncur sekitar 2.000 meter," jelas Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dilansir dari laporan resmi aktivitas Gunung Merapi.
Visual Gunung Merapi berkabut dan asap kawah tidak teramati, Cuaca juga mendung dan hujan. Dijelaskan, volume curah hujan 58 mm per hari. Menurutnya, status Guning Merapi masih level III atau Siaga.***