Astana Giri Bangun Pernah Diisukan Berlapis Emas, Inilah 9 Fakta Makam Presiden Soeharto

- 4 Februari 2022, 20:50 WIB
Makam mendiang penguasa Orde Baru, mendiang Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharti di Istana Giri Bangun, Kecamatan Mateseh, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Makam mendiang penguasa Orde Baru, mendiang Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharti di Istana Giri Bangun, Kecamatan Mateseh, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah /Dok Media/

KARANGANYARNEWS - Astana Giri Bangun, makam mendiang Presiden Soeharto yang pernah diisukan berlapis emas, tak pernah sepi peziarah dari seluruh Indonesia.

Makam keluarga Soeharto ini dibangun semenjak penguasa Orde Baru masih hidup. Berada di puncak gunung berketinggian 666 meter dari permukaan air laut (Mpdl) di Desa Giri Bangun, Kecamatan Mateseh, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Lokasi tepatnya di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para raja  Pura Mangkunegaran, salah satu dinasti Kerajaan Mataram Islam yang berdiri di Surakarta.

Baca Juga: Musim Durian Tiba; Ikih Loh, Durian Terenak Se Dunia Ala Juliyatmono

Di Komplek pemakaman Astana Mangadeg, selain disemayamkan pendiri dinasti Kerajaan Pura Mangkunegaran, mendiang KGPAA Mangku Negara I, juga sebagai pemakaman KGPAA Mangkunegara II dan KGPAA Mangku Negara III, beserta keluarganya.

Beberapa sumber yang dihimpun KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com menyebutkan, jauh sebelum ajal menjemput Soeharto, Presiden yang berkuasa 32 tahun ini telah berwasiat terkait tempat pembaringan terakhirnya. 

Diperoleh keterangan juga, Presiden Soeharto puput usia 27 Januari 2008. Jenderal bintang lima ini, sebearnya berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata. Namun demikian, Soeharto yang terlahir di Kabupaten Wonogiri lebih memilih disemayamkan di Astana Giri Bangun.

Baca Juga: Hapus Stigma Klasik, Museum Sewu Rai Eksplore Nuansa Jepang Jawa

Belakangan diketahui, alasan Presiden Soeharto  berwasiat dimakamkan di Astana Giri Bangun, dikarenakan kecintaannya pada sang istri, Ibu Tien Soeharto.

Dalam buku otobiografi, “Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”' diterbitkan tahun 1989, Presiden kedua Republik Indonesia ini mengungkapkan wasiat pemakamannya, dikarenakan istri tercintanya  juga meminta dimakamkan di Astana Giri Bangun. 

"Ia (Ibu Tien) dengan Yayasan Mangadeg Surakarta sudah membangun makam keluarga di Mangadeg, tepatnya di Astana Giribangun. Masa harus pisah dengan istri saya," kata  Soerharto dalam buku otobiografinya, tepatnya di halaman 561.

Baca Juga: Bale Rantjah Park, Pantai Pasir Putih Ala Bali di Lereng Merapi

Sementara sumber lainnya menyebutkan, jauh sebelum Ibu Negara Tien Soeharto puput usia, pernah juga berhembus isu miring. Astana Giri Bangun yang kala itu dipersiapkan sebagai makam keluarga Presiden Soeharto, berlapis atau berhias emas.

"Omongan orang bahwa Astana Giri Bangun dihias dengan emas, itu omong kosong. Tidak benar, dilebih-lebihkan. Lihat sajalah sendiri," kata Soeharto kala itu, sebagaimana ditulis beberapa media.

Mengungkap fakta, dia katakan Astana Giri Bangun berlantaikan batu pualam dari Tulung Agung. Sedangkan kayunya, memang diambil dari kayu-kayu berkualitas agar kuat dan tahan lama. 

Baca Juga: Rica Menthok Alaska; Uwiiiih, Pedas Gurih Rempahnya Nendang Bingit                                             

"Pintu-pintu di sana yang terbuat dari besi adalah karya pematung kita yang terkenal G Sidharta. Alhasil segalanya buatan bangsa sendiri," terangnya. Benarkah Astana Mangadeg, makam keluarga Presiden Soeharto berlapis emas?

Berikut 9 Fakta Astana Giri Bangun, dihimpun dari berbagai sumber; 

01. Di bawah Astana Mangadeg 

Komplek Astana Giribangun  seluas 4,3 Ha berada di atas bukit Ngipik, berketinggian 666 Mdpl. Lokasinya di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para raja dinasti Pura Mangkuneran. 

Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 Mdpl, letaknya di lereng Gunung Lawu, tepatnya di bawah Astana Mangadeg, sebagai penghormatan pada para penguasa Mangkunegaran.

Baca Juga: Miris, 84 Perempuan Jateng Jadi Korban Kekerasan Seks, Ganjar; Saya Siap Pasang Badan

02. Dibangun Ibu Tien Soeharto

Astana Giribangun dibangun tahun 1974 oleh Yayasan Mangadeg Surakarta, pembangunan ini digagas Ibu Tien Soeharto. Sebagaimana tertulis dalam buku biografi, "Soeharto Pikiran, Ucapan, Tindakan Saya" ditulis G Dwipayana dan Ramadhan KH.

03. Diresmikan 23 Juli 1976

Peresmian Astana Giri Bangun yang tercatat tanggal 23 Juli 1976, ditandai pemindahan abu jenazah KPH Soemoharjomo, ayah Ibu Tien Soeharto dan kakak tertua Tien Soeharto, Siti Hartini Oudang.

Keduanya sebelum dipindah ke Astana Giri Bangun dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar keturunan Mangkunegaran yang berada di Kota Solo.

Baca Juga: Lapak Ganjar Musik, Lurahe Jateng Tantang Musisi Berkarya Cipta

04. Terdiri dari 3 Cungkup

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Astana Giri Bangun mengadopsi bangunan rumah khas etnik tradisional Jawa, Joglo.

Terbagi dalam tiga Cungkup utama, masing-masing Cungkup Argotuwuh, Cungkup Argokembang, dan Cungkup Argosari. Cungkup Argosari, disebutkan merupakan Cungkup tertinggi di Astana Giri Bangun.

05. Cincin Tiang Empat Tiang Utama

Empat tiang utama di dalam Cungkup Argosari terbuat dari cor beton, berhias kayu ukiran Jepara. Selain itu, pada setiap dasar tiang juga dihiasi cincin, terbuat dari logam kuning yang kilauannya mirip lempengsn emas. Sedangkan lantainya, marmer dari Tulungagung. 

Baca Juga: Primbon Jawa; Catat, Sederet Jodoh Pendongkrak Rejeki Jumat Legi

06. Cungkup Argosari

Cungkup Argosari merupakan cungkup utama di Astana Giribangun, di bawah cungkup inilah mendiang Presiden Indonesia Soeharto,  beserta istri tercintanya dimakamkan. Selain itu, terdapat juga makam kedua orang tua Ibu Tien Soeharto.

Bangunan yang berbentuk Joglo khas arsitektur Surakarta, seluas sekitar 81 m2 ini berdindingkan kayu ukir.

07. Teras Cungkup Utama

Teras Cungkup Argosari yang luasnya 243 m2, menurut rencana diperuntukkan sebagai makam anak dan para menantu Presiden Soeharto.

Sedangkan di selasar seluas 405 m2, merupakan calon makam para penasehat, pengurus harian, serta anggota pengurus Yayasan Mangadeg.

Sementara dua cungkup lainnya di Astana Gir Bangun diperuntukkan bagi pengurus pleno, para pengurus seksi Yayasan Mangadeg, dan keluarga besar Mangkunegaran. 

Baca Juga: 4 Daerah Terpapar Omicron, Jateng Waspadai Ketat Perayaan Imlek 2022

08. Makam Wismoyo Arismunandar

Di Astana Giri Bangun, juga dimakamkan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar, meninggal dunia tanggal 28 Januari 2021. Wismoyo Arismunandar turut dimakamkan di Astana Giribangun karena menikahi Ibu Tien Soeharto. 

09. Objek Wisata Religi

Astana Giri Bangun, semenjak Ibu Tien Soeharo meninggal dunia, kemudian wafatnya penguasa Orde Baru yang juga dimakamkan di tempat ini, menjadi destinasi wisata religi.

Ribuan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan yang datang dari luar negeri  berziarah ke Astana Giri Bangun. ***

Editor: Kustawa Esye


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x