Kustawa Esye |.| Anggota MPI PDM Karanganyar
SEJAK awal berdirinya Perserikatan Muhammadiyah telah berkomitmen sebagai gerakan pembaharuan yang lebih mengedepankan modernitas dan intelektualitas. Membaca dan menulis, ghirah dakwah bil qalam yang diserukan para pendiri Muhammadiyah, juga menjadi komitmen seluruh pimpinan perserikatan dari generasi ke generasi berikutnya.
Berkait pentingnya dakwah memalui tulisan atau sering juga disebut media massa tersebut, sejak tahun 1914 KH Ahmad Dahlan telah mendirikan Majalah Suara Muhammadiyah.
Tidak cukup satu media, memenuhi amanat Muktamar Muhammadiyah tahun 1930 Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendirikan lagi Surat Kabar Harian ‘Adil’. Dan di era kepimimpinan KH AR Fahrudin, tepatnya tahun 1980-an juga mendirikan Surat Kabar Harian ‘Masa Kini’.
Baca Juga: Pengurus Satupena Karanganyar Siap Dikukuhkan, Inilah 22 Personilnya
Semenjak pendirian hingga abad eranya digitalisasi media massa saat ini, keberadaan media cetak maupun elektronik ataau online sangat menentukan keberhasilan gerakan Muhammadiyah.
Baik dalam menjalankan misinya sebagai gerakan pembaharuan yang ber-amar makruf nahi munkar, pemicu pembaharuan, inspirator perubahan maupun gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan yang bermartabat.
Spirit Gerakan Islam Berkemajuan