Muslim Wajib Sambut Sukacita: Puasa Ramadhan Undangan Ekslusif Allah Swt

10 Maret 2024, 15:05 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti: Puasa Ramadhan merupkan undangan ekslusif dari Allah Swt /Foto: Dok. Umsu/

KARANGANYARNEWS - Muslim wajib menyambut sukacita, Puasa Ramadhan merupkan undangan ekslusif dari Allah Swt kepada umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Puasa Ramadhan 2024 atau Tahun 1445 Hijriyah, tinggal menunggu hitungan jam. Hari pertama Puasa Ramadan 2024, teruntuk warga Muhammadiyah dimulai besuk, Senin 11 Maret 2024.

Menyambut bulan suci Ramadan, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengajak kaum muslimin bergembira dan bersuka cita.

 Baca Juga: MUSLIM WAJIB TAHU: Perbedaan Rukyatul Hilal dan Hisab dalam Tentukan Awal Puasa Ramadhan 2024

Anjuran menyambut kedatangan Puasa Ramadhan dengan sukacita ini, sebagaimana disisipkan secara tersirat dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

 

Kualitas Iman

Pada ayat tersebut, panggilan kepada kaum beriman memakai ungkapan “Ya ayyuhaladzina-aamanuu”. Demikian disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Baca Juga: 8 Doa Menyambut Puasa Ramadhan 2024: Lafal Tulisan Arab Indonesia dan Terjemahannya

Ungkapan ini, menurutnya berdasarkan pendekatan semantik memiliki dua bentuk panggilan sekaligus. Pertama panggilan yang berkategori umum ‘Ya…’, dan kedua panggilan yang berkategori istimewa, yaitu ‘Ayuha’. Panggilan ini juga lebih khusus karena ditujukan kepada kaum beriman saja.

“Yang itu menunjukkan kecintaan subjek yang memanggil. Dan oleh karena itu, yang dipanggil harusnya menyambut dengan sukacita,” jelasnya dalam pengajian Tarhib Ramadan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, sebagaimana dilansir dari Muhammadiyah.or.id.

Dijelaskan juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, beragam bentuk cara Allah memanggil atau menyeru di dalam Alquran tadi, menurut dia  menyimpan ragam derajat makna.

Baca Juga: 7 Amalan Menyambut Puasa Ramadhan 2024, Dilengkapi Doa dan Dalilnya

Penggunaan panggilan “Ya ayyuhaladzina-aamanuu” berdasar pendekatan ilmu tafsir, adalah masuk dalam kategori Surat Madaniyah. Artinya, perintah berpuasa itu dilakukan setelah aspek keimanan atau akidah kaum muslimin telah mantap atau teguh.

“Karena itu, dengan seruan 'Ya ayyuhaladzina-aamanuu' , secara semantik kita memang seharusnya menyambut puasa dengan gembira atau sukacita. Apalagi setelah (kata) ya ayuha, ada (kata) amanu,” jelas Mu’ti.

Karena ditujukan kepada kaum beriman, maka ibadah puasa Ramadan diwajibkan untuk mereka yang telah mukalaf. Menurut Mu’ti, mukalaf memiliki lima ciri: beriman, balig, berakal sehat, merdeka, dan telah menerima dakwah.

Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Ketua PBNU Gus Fahrur: Tetap Saling Menghormati

“Ibadah puasa adalah ekslusif invitation. Undangan khusus dan yang menjawab adalah iman kita. Karena kualitas iman kita yang menentukan bagaimana respon kita terhadap panggilan itu,” terangnya.***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler