Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Pribadi yang Hidup Jujur
“Percaya, percaya!” jawab sebagian penonton. Dan benar, ia pun sampai di ujung sana dengan selamat juga.
Penonton menyambut dengan tepuk tangan meriah. “Terima kasih! Sekarang saya akan memberi beban pada kereta dorong ini, apakah Saudara percaya saya dapat melakukan?” tanyanya lagi.
“Percaya, percaya...!” jawab sebagian besar penonton. “Nah, siapa yang berani duduk di kereta dorong ini?” Semua terdiam, tidak ada yang menjawab dan tidak ada yang berani.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Hormatilah Pemimpin
Ketika sang akrobatik turun dan bertanya, mereka menolak dengan banyak alasan, “Maaf, saya mempunya penyakit jantung! Maaf, saya tidak tahan! Maaf, isteri saya menunggu di rumah! Maaf, saya sudah terlalu tua! Dan banyak alasan lain.
Akhirnya ada seorang pemuda mau mengajukan diri, dan naik ke kereta dorong, sehingga dimulailah akrobat yang menegangkan.
Sementara itu banyak orang penasaran siapa gerangan pemuda pemberani itu, dan selidik punya selidik, ternyata adalah anak sang akrobatik itu.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Diperhadapkan Banyak Pilihan
Ketika sang akrobatik dan anaknya berhasil sampai di seberang air terjun Niagara, semua penonton bertepuk tangan dengan meriah.