"Kami berterimakasih kepada para tokoh lintas agama di Indonesia, tokoh- tokoh ormas, para Ketua FKUB Provinsi se Indonesia, dan pengurus Asosiasi FKUB Indonesia juga bapak Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang telah mendorong adanya deklarasi Pemilu damai ini ," jelasnya.
Baca Juga: Study Komparasi ke Klaten: Ketua FKUB Banjarnegara Tanyakan Strategi dan Anggaran Pembentukan PKUB
Ditambahakan, semua pihak telah bersepakat Deklarasi Pemilu Damai ini memberikan inspirasi agar semua pihak tetap menjaga kedamaian, kerukunan dan cinta NKRI selama Pemilu 2024 yang akan datang.
"Kondisi kita saat ini sudah aman damai, mari kita jaga agar terus memberikan rasa aman, damai dan tentram dan dijauhkan dari tindakan yang tidak baik selama Pemilu tahun 2024 nanti," katanya penuh harap.
Disebutkan, 3 kesepahaman dan kesepakatan dalam Deklarasi Pemilu Damai yang berlangsung di Manado, Sulawesi Utara tersebut diantaranya sebagai berikut:
- Setia dan taat serta menjunjung tinggi tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Siap menjadi kader dan pelopor kerukunan umat beragama guna menciptakan suasana yang rukun aman dan damai di tengah keberagaman di masyarakat.
- Menjadikan moderasi beragama sebagai peta jalan pemeliharaan kerukunan umat beragama di Indonesia untuk Pemilu damai.
Musyawarah Mufakat
Dalam acara yang sama, Sekjen Asosiasi FKUB Indonesia KH. Taslim Syahlan mengatakan, Deklarasi Pemilu Damai dimaksud agar semua pihak bertekad berperan aktif menjaga serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing.
"Kita siap menjaga persatuan, kerukunan dan mempererat tali persaudaraan sesama anak bangsa dalam mewujudkan pemilu yang damai" kata Taslim Syahlan yang juga Ketua Umum FKUB Provinsi Jawa Tengah, saat mendampingi Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.