KARANGANYARNEWS - Menyusul setelah Setelah Kabupaten Klaten berhasil membentuk Paguyuban Kerukunan Umat Beragama ( PKUB ) di 26 Kecamatan dan PKUB di 401 Desa sertaKelurahan. Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM mengukuhkan Pengurus dan Anggota PKUB Tingkat Kecamatan se Kabupaten Purworejo, Rabu 11 Oktober 2023.
Pada pengkuhan tersebut, tidak kurang 112 ditunjuk sebagai pengurus PKUB Tingkat kecamatan se Kabupaten Purworejo, masing-masing PKUB tingkat kecamatan sebanyak 7 orang di 16 kecamatan.
Pengukuhan bertempat di Pendopo Kecamatan Purworejo yang juga dihadiri Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, Forkopimda , Sekda, dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta'in Ahmad.
Baca Juga: Terima Study Tiru FKUB Kalteng dan Deli Serdang, Syamsuddin: Klaten Terima Harmony Award
Bupati berharap, kepengurusan PKUB Tingkat Kecamatan se Kabupaten kabupaten Purworejo dapat membantu Pemerintah di masing-masing kecamatandalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan umat beragama di Kabupaten Purworejo.
"Sebagai wilayah yang penduduknya beragam dengan mobilitas tinggi, Kabupaten Purworejo memang sangat rentan terhadap terjadinya gesekan antar umat beragama." katanya.
Penuh Toleransi
Menurutnya, peran FKUB dan PKUB Kecamatan sangat strategis sebagai wadah untuk merawat kerukunan antar umat beragama.
Baca Juga: Pertama di Jawa Tengah : Sie KUB Tingkat RT se- Desa Jetis Dikukuhkan
"FKUB dan PKUB Kecamatan berperan sebagai mitra konsultatif bagi Pemerintah daerah dan Kecamatan dalam memberikan rekomendasi kebijakan terkait dengan kerukunan umat beragama di Kabupaten Purworejo" katanya.
Harapannya, ke depan dapat terus tercipta kerukunan dan keharmonisan umat beragama, yang sangat penting untuk mendukung terlaksananya pembangunan daerah dan pembangunan nasional.
“Berkumpulnya para tokoh dari berbagai agama dalam satu forum kerukunan seperti ini, mencerminkan kebersamaan dan keharmonisan masyarakat Purworejo telah terwujud dengan baik,” tambahnya.
Baca Juga: Study Tiru ke Klaten, Ketua FKUB Kepri: Ingin Tingkatkan Indek KUB
Melalui para tokoh agama yang sekaligus juga menjadi pemuka masyarakat di lingkungannya masing-masing, Bupati berharap agar nilai-nilai kebersamaan dan jati diri bangsa yang santun, penuh toleransi serta prinsip-prinsip musyawarah dan kekeluargaan dalam menyelesaikan berbagai masalah, dapat ditumbuhkembangkan.
7 Program
“Kita semua harus tetap memelihara komitmen para pendahulu kita, para pendiri negeri tercinta ini, yang sejak awal telah menyadari keberagaman kita. Sejak awal kita telah dibekali dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” kata dia.
Kepada para tokoh agama. Bupati mengajak senantiasa menjaga kondusifitas masyarakat.
Dalam acara yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta'in mengharapkan agar semua pihak dapat memahami program moderasi beragama.
Baca Juga: Langkah Strategis Penguatan Moderasi Beragama, Nomenklatur KUB Masuk Struktur Pengurus RT
Musta'in mengatakan, moderasi beragama adalah cara memandang dalam beragama secara moderat. Yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
“Saat ini kita sedang mengejar ketinggalan dari negara lain, jika kita melihat dari bidang potensi yang ada, negara kita merupakan salah satu negara yang kaya akan hasil dari bumi, laut, dan semua isinya.
Apa lagi di wilayah Jawa Tengah, karena negara kita dikenal dengan bumi yang gemah ripah lohjinawi, oleh karenanya kita semua harus fokus pada spirit sinergitas yakni kerukunan dan kegotongroyongan, agar jangan kita seperti ungkapan anak ayam mati di lumbung padi” kata Musta'in Ahmad.
Baca Juga: Kapus KUB Kemenag RI: Kehidupan Keagamaan Menghadapi Tantangan Ekstrem
Musta'in menambahkan, masyarakat di Jawa Tengah memiliki kreativitas dan nilai budaya yang sangat tinggi. Oleh karena itu tidak hanya masyarakat, namun aparat pemerintah juga harus bersama-sama menentukan langkah-langkah yang tepat untuk memberikan respons positif terhadap pembangunan di masing-masing wilayah, terutama dalam beragama.
“Ada tujuh program prioritas yang saat ini telah diagendakan oleh Menteri Agama, dan salah satu program tersebut yaitu penguatan untuk moderasi beragama. Bagaimana kita bisa mengelola pendidikan agama kita dengan baik. Mewujudkan masyarakat yang Fiddunnya Hasanah . Tanpa saling menikam, tentunya ada kesepakatan bersama untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.***