KARANGANYARNEWS - Seiring momentum pergantian tahun, banyak warga masyarakat yang melakukan muhasabah atau sering disebut juga introspeksi diri.
Saking memasyarakatnya, bahkan tidak sedikit yang beranggapan muhasabah hanya afdol dilakukan setahun sekali, tepatnya saat melepas akhir tahun dan menyambut kedatangan tahun baru.
Di sisi lain, ada juga orang-orang yang mengabaikan atau menyepelekan intrspeksi diri, seakan tidak punya keinginan untuk memperbaiki dan menata dirinya.
Baca Juga: Ceramah Tausiah: Menjemput Isyarat Keajaiban Allah dengan Doa
"Menyepelekan muhasabah dalam segala hal, menyebabkan kehancuran diri seseorang yang bersangkutan. Mengapa demikian?" Tanya Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Alasan pertama, menurut Kabid Komunikasi dan Media Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia tadi, karena orang yang tidak mau muhasabah tadi lebih banyak mengikuti hawa nafsunya, sehingga tertipu dengan matamorgana kenikmatan dunia.
Alasan kedua, lanjut Moch Isnaeni yang juga Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daeran Muhammadiyah (PDM) Klaten, biasanya mereka menyandarkan diri kepada ampunan Allah saja, sehingga tidak lagi peduli untuk mengintrospeksi dirinya sendiri.
Baca Juga: Ceramah Tausiah: Catat, Inilah Isyarat Buta Mata Hati Umat Manusia
Bagaimana pandangan Islam terkait syariat mengintrospeksi diri atau muhasabah?