"Sejak 1589 Masehi atau 1511 Saka, Ki Ageng Gribig selalu membagi-bagikan apem kepada orang-orang di sekitarnya. Mulai saat itulah, dia mengamanatkan kepada masyarakat Jatinom, untuk memasak sesuatu sebagai sedekah kepada masyarakat yang membutuhkan," terangnya.
Terinspirasi tradiasi Yaqowiyyu itulah, Camat Jatinom Wahyuni Sri Rahayu bersama jajarannya dan pihatk-pihat terkait segera mewujudkan adanya Desa Sadar Kerukunan Berbasis Budaya di wilayahnya.
Baca Juga: In Memorial KH Ali Yafie, Gunoto Saparie: Gagasannya Fikih Sosial jadi Kajian Para Cendekiawan
Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi menyampaikan, Seiring berjalannya waktu tradisi ini kemudian menjadi festival unggulan di Klaten.
Bahkan, masyarakat dari daerah sekitarnya seperti Boyolali, Solo, Sragen, hingga Yogyakarta datang ke Jatinom, Kabupaten Klaten, guyup rukun mengikuti festival atau tradisi Yaqowiyu ini. ***