Misteri Perempuan Bahu Lawean dalam Cerita Horor SimpleMan, Siapa Dia?

15 Mei 2023, 22:10 WIB
Ilustrasi perempuan bahu lawean. /Rijksmuseum

KARANGANYARNEWS - Mitos perempuan bahu lawean ditulis menjadi cerita horror SimpleMan. Mengisahkan kutukan seorang perempuan yang membuat pria-pria yang dinikahi selalu meninggal.

Tapi benarkah mitos tersebut nyata? Mitos ini bahu lawean hidup di masyarakat Jawa. Konon, perempuan bahu lawean sebagai pembawa sial karena jiwanya dihui makhluk jahat.

Konon, mitos perempuan bahu lawean mulai berkembang pada abad ke-9 sekitar tahun 931. Ini seperti digambarkan dalam Serat Witaradya yang ditulis pujangga Keraton Kasunanan Surakarta, RNg Ronggowarsito.

Baca Juga: Ranjat Kembang, Di Sinilah Santet Janur Ireng dan Sewu Dino Bermula

Diungkapkan keberadaan mitos bahu laweyan mulai tercium di masa Keraton Pajang saat upacara peringatan penobatan raja. Konon, sahabat raja dari golongan lelembut, Gandarwa Kurawa, datang ke acara itu.

Tidak disangka, Gandarwa Kurawa jatuh cinta dengan dengan kecantikan putri raja, Dewi Citrasari. Namun, dia menyadari siapa dirinya. Gandarwa Kurawa pun membuang hasratnya.

Namun, sejak itu dia ingin punya putri yang cantik seperti Dewi Citrasari. Nah, saat berhubungan dengn istrinya, Gandarwa Kurawa mengerahkan seluruh kesaktiannya untuk mewujudkan keinginannya.

Baca Juga: Janur Ireng, Pembantaian Keluarga Kuncoro Sebelum Sewu Dino, Kisahnya Bikin Merinding

Hasilnya, jiwa manusia dan iblis bersatu dalam satu benih. Saat lahir, bayi perempuan itu membawa ciri-ciri khusus, sekaligus kutukan bahwa setiap pria yang menikahinya akan mati mengenaskan.

Menurut primbon Jawa, perempuan bahu lawean memiliki cic-ciri khusus. Meski memiliki wajah cantik, namun tatapan matanya kosong, pendiam, dan cenderung suka menyendiri.

Ciri yang menonjol dari perempuan bahu lawean adalah toh atau tompel sebesar uang logam di bahu kirinya, di kemaluan serta semacam lekukan di punggungnya.

Baca Juga: Pehuk Mati Lan Bahu Lawean, Cerita Horor SimpleMan yang Tak Kalah Mencekam dari Sewu Dino

Tanda lain, perempuan bahu lawean memiliki bahu melengkung layakya busur, dan sujen polo di punggung. Sujen polo adalah lubang mirip lesung pipi yang dipercaya menjadi jalan masuknya makhluk halus.

Kehidupan perempuan bahu lawean berbeda dengan perempuan kebanyakan karena tubuhnya dipengaruhi roh jahat jahat.  Hingga kini belum diketahui mengapa seseorang bisa mendapat kutukan bahu laweyan.

Yang jelas, perempuan bahu lawean tidak menyadari dirinya telah mengakibatkan suaminya mati. Mereka baru menyadari setelah tiga atau empat kali menikah.

Baca Juga: Daftar Lengkap Bioskop di Seluruh Indonesia yang Memutar Film Horor Sewu Dino, Berani Nonton Sendirian?

Menurut mitos, kutukan perempuan bahu laweyan akan berakhir setelah menikah sebanyak tujuh kali. Artinya, suami kedelapan yang bakal  selamat karena kutukan sudah hilang.

Dalam masyarakat Jawa, kehidupan wanita bahu lawean tidak normal karena memiliki aura mahluk halus yang sangat jahat. Dia diselimuti aura mistis,  kebal serangan ilmu hitam seperti santet.

Umumnya, ciri wanita bahu lawean berwajah cantik yang mudah membuat para pria jatuh cinta.  Namun, setelah menikah perempuan bahu lawean tidak bisa memiliki keturunan.

Ada yang mempercayai perempuan bahu lawean benar-benar nyata. Namun, sebagian lain menganggapnya hanya sebagai mitos.***

Editor: Ken Maesa Pamenang

Tags

Terkini

Terpopuler