"Supaya mereka salat, karena mereka manusia cobalah beri mereka uang dan makan agar ia kuat salat," kata Gus Baha mengutip risalah Nabi Ibrahim dalam ceramahnya terkait jawaban pertanyaan harus mendahulukan buka Puasa Ramdhan atau sholat maghrib terlebih dahulu.
Ulama ahli tafsir Alquran di Rembang, Jawa Tengah, ini juga menjelaskan, dalam sejarahnya Nabi Ibrahim Alaihi Salam mendoakan masyarakat Mekah agar punya uang untuk makan dan dapat mendirikan sholat.
"Fasholah maqsudah yang artinya tujuan kita makan agar kuat salat," kutip Gus Baha. Disebutkan, hingga saat ini terdapat banyak fenomena terkait buka Puasa Ramadhan.
"Ayo sholat dulu biar makannya enak," tutur Gus Baha melanjutkan ceramahnya. Menurut dia, hal itu berarti tujuan utamanya ialah makan dan sholat menurut Gus Baha sebagai perantara.
Pada akhir unggahan videonya di beberapa lini media sosial, KH Ahmad Bahauddin Nursalim menggaribawahi lebih baik makan atau buka Puasa Ramadhan terlebih dahulu agar nyaman saat menjalankan ibadah sholat magrib.
Alasan logika pemikiran yang dia sampaikan, pernyataan tersebut berarti lebih mengutamakan sholat dan makan atau buka Puasa Ramdhan sebagai perantara agar dapat menjalankan perintah Allah dalam hal ini adalah sholat maghrib.
Berkhidmah Kepada Mbah Moen
Sebagaimana diketahui, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa disebut dengan panggilan Gus Baha’ lahir pada 29 September 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Gus Baha, putra KH Nursalim al-Hafizh.
Baca Juga: 4 Tips Mencegah Penyakit Maag Kambuh, Dijamin Puasa Ramadhan Tetap Lancar dan Sehat