Mendedah Filosifi Jawa, 7 Maqom Keteladanan Spirit Reliqius Pangeran Sambernyawa

- 17 November 2022, 06:05 WIB
Heroisme perjuangan Raden Mas Said di Kabupaten Karanganyar, dalam sendratari Nyi Ageng Karang
Heroisme perjuangan Raden Mas Said di Kabupaten Karanganyar, dalam sendratari Nyi Ageng Karang /Kustawa Esye/

Oleh |.| Kustawa Esye

Tanggal 18 November 2022 ini, Kabupaten Karanganyar berusia 105 tahun. Sudahkah para pucuk pimpinan pemerintah dan para wakil rakyat di Bumi Intanpari mentauladani 7 maqom spirit reliqius Pangeran Sambernyawa, cikal bakal berdirinya Kabupaten Karanganyar?

RENTANG sejarah Kabupaten Karanganyar yang tanggal 18 Nopember 2022 ini berusia 105 tahun, tak lepas dari perjuangan Pengeran Sambernyawa, pendiri dinasti Kerajaan (Pura) Mangkunegaran Surakarta.

Mentauladani Pangeran Samber Nyawa, tidak hanya heroismenya sebagai pejuang kemerdekaan yang juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional, politisi ulang, negarawan dan figurnya sebagai raja yang berbudi bawa laksana.

Baca Juga: Apresiasi Buku Perjanjian Giyanti, Bupati Juliyatmono: Sebarluaskan ke Seluruh Anak Didik

Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said, juga dikenal sebagai maestro seni budaya yang piawai mengejowantahkan filosofi Jawa dan falsafah religius dalam karya-karya seni budaya yang sungguh fenomental. 

Dalam berolah seni gamelan dan gending-gending Jawa, contohnya. Selain berhasil merefleksikan esensi filosofi Jawa dalam seni gamelan, juga diekspresikan dalam gending-gending  Jawa ciptaannya.

Menurutnya, esensi filosofi Jawa gending dirasa dari tiga perspektif kehidupan. Pertama: Raos Kawiraman yang merefleksikan cita rasa runtut, titi, patut, pratitis, tatag, lan mantep.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Eling Pepeling Filosofi Caping

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x