Baca Juga: Kasus Bagi bagi Uang Gus Miftah, Ketua Bawaslu Pamekasan: Dugaan Pidana Pemilu
Camat Serengan, Agung Wijayanto menjelaskan, di wilayahnya ada dua kelurahan yang rawan banjir saat musim penghujan datang. Keduanya di Kelurahan Joyotakan dan Kelurahan Tipes. Kelurahan Joyotakan, menurutnya kawasan paling rawan banjir.
Tahun lalu, tepatnya tepatnya tanggal 16 Februari 2023 Kelurahan Joyotakan dan Kelurahan Tipes terendam banjir. Sekitar 1.700 warga Joyotakan terdampak, harus mengungsi di sejumlah tempat pengungsian yang disediakan.
"Ribuan warga yang terdampak bencana banjir tersebut diungsikan ke Pendopo Kelurahan Joyotakan, SDN Joyotakan 59 Solo, dan Masjid Anni’mah Joyotakan,: kata Agung Wijayanto.
Baca Juga: Libatkan 450 pekerja Sortir Lipat, KPU Karanganyar Temukan 2. 166 Surat Suara Rusak
Berkaca terjadinya bencana banjir tahun lalu, sejumlah masukan disampaikan kepada penyelenggara Pemilu 2024 agar ada upaya antisipatif apabila terjadi bencana banjir lagi saat pemungutan suara Pemilu 2024.
Disebutkan, upaya antisipatif tersebut diantaranya dengan menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) cadangan hingga penundaan pemungutan suara di satu kelurahan, kalau regulasinya memungkinkan.
“Kalau tidak ada upaya antisipatif, kami khawatirkan Pemilu 2024 geger karena wilayah tersebut merupakan lumbung suara pemilihan beberapa anggota DPRD,” Camat serengan, berharap segera adanya solusi dari penyelenggara Pemilu 2024.***