Jejak Pangeran Sambernyawa 5: Strategi Pembiaran Markasnya Dibumihanguskan

- 21 November 2022, 09:05 WIB
Petilasan Markas yang sekaligus Pesangrahan Pangeran Sambernyawa di Desa Mojoroto yang dibumihanguskan prajurit Keraton Kartosuro dan tentara VOC Belanda, kini telah dibangun warga setempat
Petilasan Markas yang sekaligus Pesangrahan Pangeran Sambernyawa di Desa Mojoroto yang dibumihanguskan prajurit Keraton Kartosuro dan tentara VOC Belanda, kini telah dibangun warga setempat /Dok Tangkapan Media/

KARANGANYARNEWS - Luluh lantak hati Pangeran Sambernyawa, markasnya di Mojoroto dibumihanguskan  prajurit Keraton Kartosuro dan pasukan Kompeni Belanda, tak sedikitpun tersisa.

Mengetahui Pangeran Sambernyawa membangun pesanggrahan yang juga markas di Desa Mojoroto,  sekarang masuk wilayah Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Raja Keraton Kartosuro, Susuhunan Paku Buwana II, sangat mengkawatirkan kelangsungan kekuasaannya.

Demi tahta kerajaannya, Susuhunan Paku Buwono II yang kian terjerat intrik politik kolonial Belanda, memenuhi saran Mayor Hohendorff petinggi VOC  membumihanguskan markas Pangeran Sambernyawa di Mojoroto.

Baca Juga: Mendedah Filosifi Jawa, 7 Maqom Keteladanan Spirit Reliqius Pangeran Sambernyawa

Perhitungan logika matematik dalam strategi perang Pangeran Sambernyawa, memang sangat jitu. Mengetahui akan ada penyerangan dari Keraton Kartosuro dan VOC, demi strategi perang yang telah dirancang jauh sebelumnya, memilih menghindar bersama seluruh pengikutnya.

Begitu prajurit Keraton Kartosuro dan bala tentara VOC tiba di Mojoroto, markas Pangeran Sambernyawa sudah kosong. Sebagai pelampiasannya, seluruh bangunan menyerupai istana keraton tadi dibumihanguskan hingga luluh lantak, tak tersisa sedikitpun bekasnya.

Dari Mojoroto, Pangeran Sambernyawa yang juga semasa kecilnya bernama Raden Mas Said beserta pengikutnya menuju lereng barat Gunung Lawu belahan selatan. Tepatnya ke Dusun Segawe, kini masuk wilayah Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: Jejak Pangeran Sambernyawa 1: Raden Mas Said, Putra Bangsawan yang Terbuang

Dalam perjalanan gerilyanya Pangeran Sambernyawa bertemu seorang wanita tua di suatu pedukuhan. Di luar dugaannya, perempuan yang disebut-sebut bernama Nyi Ageng Karang tadi, adalah Raden Ayu Sulbiah istri Pangeran Diponagoro.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x