Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas, DMI dan Islamic Center Karanganyar Gelar Salat Istisqa’

- 9 Oktober 2023, 15:35 WIB
/Foto: Dok. Islamic Center Karanganyar/

KARANGANYARNEWS - Masyarakat kabupaten Karanganyar dan sekitarnya, diajak sholat Istisqa’ berjamaah. Selain teruntuk memohon Kepada Allah SWT segera diturunkannya hujan sekaligus berdoa agar kebakaran Gunung Lawu yang kian meluas ke sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar segera berhasil dipadamkan.

 

Salat Istisqa’ yang diselenggarakan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Karanganyar dan Islamic center Karanganyar ini, akan digelar di lapangan Raden Mas Said atau belakang kantor DPRD Kabupaten Karanganyar Selasa, 10 Oktober 2023.

Sumber yang dilansir dari Islamic Center Karanganyar menyebutkan,  Imam dan khotib salat Istisqa’ yang akan dimulai pukul 08.30 sampai selesai ini, Ustadz Syihabuddin AM. Al Hafiz.

 Baca Juga: Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas Hingga 1.990 hektare: Water Bombing, BNPB Gunakan Helikopter.

Kepada warga masyarakat di Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya yang ingin mengikuti salat Istiisqa’, dianjurkan membawa alas ataau gelaran peralatan sholat dari rumah masing.

Baik sajadah, tikar dan lainnya. Selain itu juga membawa bekal minuman dan atau makanan ringan dari rumah. Bagi para peternak, boleh juga membawa hewan piaraan dari rumah," tulis pengumuman dari DMI dan Islamic Center Karanganyar.

Makin Meluas

 

Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.com sebelumnya, Kebakaran Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, semakin meluas. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan, kebakaran Gunung Lawu di area Kawasan Hargo Tiling dan sekitarnya mencapai 100 hektar lebih. 

Baca Juga: CHEK FAKTA: Misteri DIbalik Selamatnya Warung Mbok Yem dari Kebakaran Gunung Lawu

Kebakaran Gunung Lawu yang berada di perbatsan Provinsi Jawa Tengah-Jawa Timur kian meluas dan dikhawatirkan kobaran api merembet hingga pemukiman warga.

Hingga Senin 09 Oktober 2023 Relawan gabungan masih berupaya memadamkan api yang membakar Gunung Lawu. Api pertama muncul di kawasan Ngawi, Jawa Timur, lalu merembet hingga wilayah Kabupaten Karanganyar.

Tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar Yang telah terdampak kebakaran Gunung Lawu masing-masing Kecamatan Tawangmangu,  Jenawi, dan  Ngargoyoso.

Kendala Pemadaman

 

Perkembangan terupadate, sejumlah relawan yang melakukan pemadaman melaporkan, kobaran api telah merembet hingga area hutan Jamus, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karangaanyar.

 Baca Juga: Terdampak Asap dan Abu Kebakaran Gunung Lawu: Warga puluhan Desa Didera Batuk dan Sesak Nafas

Juli Padmi Handayani mengatakan, ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses pemadaman ini. Selain objek yang mudah terbakar, cuaca kering, tiupan angin sangat kencang, dan medan yang terjal juga menyulitkan proses pemadaman.

"Cara paling efektif untuk proses pemadaman ini dengan turun hujan. Saya minta doanya bersama, agar hujan bisa segera turun," kata dia kepada awak media di Kantor BPBD Karanganyar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah menggelar rapat untuk meminta agar masyarakat di setiap kecamatan menggelar salat istisqa’.

Baca Juga: Inilah jawabnya, Kenapa Mbok Yem Tak mau dievakuasi?

"Kemarin rapat sudah kita minta agar setiap kecamatan menggelar salat Istisqa’untuk meminta hujan," ucapnya. Selain itu, Kepala BPBD Karanganyar, Kapolres Karanganyar, Damdim 0727/Karanganyar, Perhutani, dan Pemkab Karanganyar akan menggelar rapat untuk menentukan status kebencanaan.

Dari rapat iniakan dibahas juga apakah proses pemadaman kebakaran Gunung Lawu  di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, perlu menggunakan helikopter untuk water bombing atau tidak.

"Kita masih koordinasi dengan Kapolres, Bupati, Dandim, dan Perhutani. Penggunaan helikopter harus ada tahapannya dan persyaratan yang harus dipenuhi. Penetapan status, belum. Nanti kita koordinasi. Dengan status itu nanti bisa melayangkan surat dan sebagainya," kata dia.

Baca Juga: Mbok Yem, Selamat dari Kobaran Api, Sang Legen Gunung Lawu: Tak Mau dievakuasi

Hingga saat ini, proses pemadaman masih dilakukan dengan cara manual. Lokalisir api dengan sekat juga dilakukan agar titik api tidak meluas. Dikatakan juga Pemadamannya sebisanya, yang sekiranya tidak membahayakan, dan membuat pilar (sekat) agar api tidak merembet hingga pemukiman warga.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah