KARANGANYARNEWS - Pagi hari identik minum kopi, seduhan ini biasanya dikonsumsi sebelum melakukan aktifitas dan rutinitas. Penggemar kopi tidak saja laki-laki, kaum perempuan termasuk kalangan anak muda juga menggandrungi kopi.
Minuman kopi semenjak tahun 2000-an mulai di gemari, tumbuhnya kedai kopi di daerah-daerah juga menjadi pertumbuhan tempat untuk berkumpul, sering juga disebut kongkow masyarakat berbagai usia.
Seperti halnya di kota Yogyakarta, pertumbuhan kedai kopi yang semakin meningkat pesat, tidak lain karena kebutuhan ruang bagi penikmat kopi sangat di butuhkan. Ruang-ruang menjadi kebutuhan untuk berkumpul, baik bagi anak muda, keluarga atau beragam komunitas.
Baca Juga: Rekomended, Minuman Khas Kaya Khasiat Herbal: Seduhan Cascara Berbahan Kulit Kopi
Kian menjamurnya kedai kopi, menjadi pilihan tersendiri untuk menyeduh kopi para penikmatnya. Sementara para petani kopi, saat ini juga terdongkrak perekonomiannya, karena kedai-kedai kopi di wilayah Yogyakarta.
Seperti halnya kedai kopi Silawe di kampung Sidikan Yogyakarta, menjadi pilihan bagi penikmat kopi. Di kedai ini, para penikmat kopi diajak melihat proses roasting kopi secara manual. Kopi yang di hadirkan, berasal dari petani kopi di Temanggung yang juga milik kedai kopi Silawe.
Banyak versi proses menyeduh kopi, itulah pentingnya kita memahami perbedaan dari masing-masing biji kopi. KaranganyarNews.com merangkum perbedaan dua jenis kopi, robusta dan arabika yang ada di kedai kopi Silawe Jalan Sidikan, Umbulharjo, Yogakarta.
Baca Juga: Rekomended, Wajib Dicicipi: Inilah Sensasi Pedas Gurihnya Bumbu Rempah, Rica Menthok Alaska
Kopi Silawe merupakan kepanjangan dari Sindoro Larik Wetan yang berada di Gunung Sindoro sisi timur, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di tempat inilah, kopi jenis arabika tumbuh karena intensitas sinar matahari pagi yang merupakan faktor penting dalam pertumbuhan kopi.