"Cara paling efektif untuk proses pemadaman ini dengan turun hujan. Saya minta doanya bersama, agar hujan bisa segera turun," kata dia kepada awak media di Kantor BPBD Karanganyar.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah menggelar rapat untuk meminta agar masyarakat di setiap kecamatan menggelar salat istisqa’.
Baca Juga: Inilah jawabnya, Kenapa Mbok Yem Tak mau dievakuasi?
"Kemarin rapat sudah kita minta agar setiap kecamatan menggelar salat Istisqa’untuk meminta hujan," ucapnya. Selain itu, Kepala BPBD Karanganyar, Kapolres Karanganyar, Damdim 0727/Karanganyar, Perhutani, dan Pemkab Karanganyar akan menggelar rapat untuk menentukan status kebencanaan.
Dari rapat iniakan dibahas juga apakah proses pemadaman kebakaran Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, perlu menggunakan helikopter untuk water bombing atau tidak.
"Kita masih koordinasi dengan Kapolres, Bupati, Dandim, dan Perhutani. Penggunaan helikopter harus ada tahapannya dan persyaratan yang harus dipenuhi. Penetapan status, belum. Nanti kita koordinasi. Dengan status itu nanti bisa melayangkan surat dan sebagainya," kata dia.
Baca Juga: Mbok Yem, Selamat dari Kobaran Api, Sang Legen Gunung Lawu: Tak Mau dievakuasi
Hingga saat ini, proses pemadaman masih dilakukan dengan cara manual. Lokalisir api dengan sekat juga dilakukan agar titik api tidak meluas. Dikatakan juga Pemadamannya sebisanya, yang sekiranya tidak membahayakan, dan membuat pilar (sekat) agar api tidak merembet hingga pemukiman warga.***