Identitas Lengkap Korban Meninggal Kecelakaan Beruntun di Tol Brebes

- 19 September 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi kecelakaan
Ilustrasi kecelakaan /Rico Lob/ Pixabay/

KARANGANYARNEWS - Identitas Lengkap Korban Meninggal Kecelakaan Beruntun di Tol Brebes. Innalilllahi Wa Innailahi Rojiun, kabar duka telah Wafat Ananda Muhammad Singgih Adika Bin Amir Yanto (Lahir: Depok, 24 Agustus 1999 - Wafat: Brebes, 18 September 2022) putra bungsu Jaksa Agung Muda Intelejen Dr Amir Yanto pada malam ini 18 September 2022 . Mohon doa Bapak dan ibu sekalian.

Begitulah isi pesan berantai tentang kabar meninggalnya Muhammad Singgih Adika Amir Yanto yang merupakan putra bungsu Jamintel Kejagung, Amir Yanto.

Selain itu, sejumlah pejabat Adhyaksa juga menggunggah status di aplikasi obrolan instans WhatsApp yang menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang dialami keluarga Jamintel Amir Yanto. Salah satunya unggahan mantan Kasipenkum DKI Jakarta Nirman Nawawi.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Brebes Tewaskan 1 Orang, Ini Daftar Kendaraan yang Rusak Parah dan Penyebabnya

Terkait dengan kabar tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Ketut Sumedana membenarkan putra bungsu Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Amir Yanto meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun di Brebes, Jawa Tengah.

“Benar (Putra Jamintel tewas dalam kecelakaan),” ujat Ketut dini hari tadi.

Kebenaran informasi tersebut diperoleh setelah Ketut mendatangi rumah duka di Jakarta pada Minggu malam guna memastikan kabar yang beredar di masyarakat.

Kecelakaan beruntun terjadi sekitar pukul 14.15 WIB melibatkan kurang lebih delapan kendaraan. Peristiwa tersebut menewaskan satu orang dan belasan orang lainnya luka-luka.

Baca Juga: Orangtua Gitaris Vega Antares Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Solo-Semarang

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan peristiwa kecelakaan beruntun yang dipicu oleh asap tebal akibat pembakaran ilalang di pinggiran tol.

“Asap akibat pembakaran itu menyebabkan jalan menjadi gelap sehingga terjadi kecelakaan beruntun,” kata Iqbal.

Adapun kendaraan dari arah barat menuju ke timur yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut, antara lain, Toyota Fortuner bernomor polisi H-1236-IP, Toyota Avanza B-1674-EVM, Toyota Avanza H-8538-YP, Honfa Civic AG-1870-ME, Mitsubishi Expander AB-1125-UP, Toyota Innova G-9133-QC.

Baca Juga: Ortu Vega Antares Meninggal Dalam Kecelakaan di Tol Semarang Solo, Ini Ungkapan Dukacita Baladewa Familia

Selain itu juga Suzuki Ertiga bernomor polisi B-1781-DS, Toyota Calya B-1466-UIK, Daihatsu Xenia B-1301-BK, Mitsubishi Expander H-8538-YP, Chevrolet Spin D-1782-XU, Toyota Innova B-1674-EVM, serta sebuah truk boks bernomor polisi B-9076-UCG.

Petugas gabungan dari kepolisian dan pengelola jalan tol langsung mengevakuasi korban jiwa dan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut.

Selama ini, banyak petani yang membakar jerami karena abu hasil bakaran jerami tersebut dirasa berguna untuk menyuburkan tanah. Selain itu, abu jerami juga dipercaya dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Baca Juga: Update Kecelakaan Truk Tangki Pertamina, Ini Daftar Lengkap Identitas Korban Meninggal, Luka Berat dan Ringan

Padahal menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi dari Kementerian Pertanian melalui laman resminya mengungkapkan, pendapat tersebut merupakan pendapat yang salah. Justru hasil pembakaran jerami dapat memberikan dampak yang buruk bagi tanaman.

Selain itu, ada dampak-dampak lain yang juga diakibatkan oleh pembakaran jerami.

Jerami memiliki kandungan unsur hara yang cukup besar. Dobermann dan Fairhurst, dua peneliti yang pernah melakukan riset tentang jerami, mengatakan bahwa  jerami mengandung 0,5 – 0,8% N, 0,07 – 0,12 P2O5, 1,2 – 1,7% K2O dan 4 – 7% Si. Oleh karena itu, jika jerami dijadikan sebagai kompos, ia akan memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia, dan biologi tanah. Sebaliknya, jika jerami dibakar, tingkat absorpsi hara tanah dan kadar K akan semakin meningkat. Hal ini tidak baik bagi tanah dan akan menurunkan produktivitas tanaman.

Padahal jerami dapat dimanfaatkan sebagai kompos organik. Banyak petani yang sudah membuktikan bahwa pemberian kompos jerami pada tanaman mampu meningkatkan hasil panen. Hal ini dikarenakan kompok jerami dapat menambah hara pada tanah. 

Berdasarkan hasil uji lab yang dilakukan oleh Balai Pertanian, unsur hara dari kompos jerami lebih banyak disbanding pupuk kimia. Selain itu, kompos jerami juga dapat membuat tanah subur, mengurai tanah hingga menjadi gembur, dan membuat nutrisi dalam tanah dapat diserap dengan mudah oleh tanaman.***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA Kementan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah