7 Fakta Mengagumkan dan Tak Mungkin Terulang Candi Bororobudur

12 Maret 2023, 19:05 WIB
Inilah 7 fakta yang sangat mengagumkan sekaligus tidak mungkin dapat terulang, terkait keberadaan Candi Borobodur /Canva/

KARANGANYARNEWS - Candi Borobudur terletak di Desa Mungkid, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 15 km di selatan Gunung Tidar.

Gunung yang dalam legenda merupakan pecahan gunung Mahameru di India, dibawa para dewa untuk memaku pulau Jawa agar tidak terombang-ambing di lautan. Borobudur pun menyimpan 7 fakta yang mengagumkan. Dirangkum KaranganyarNews.com dari berbagai sumber, inilah fakta-fakta mengagumkan Candi Borobudur:

Fakta Pertama:

Candi Borobudur didirikan di tengah-tengah ‘Taman Pulau Jawa”. Daerah sekitar Gunung Tidar, dikenal dengan sebutan “ Dataran Kedu”. Tanahnya subur, penduduknya rajin bekerja, menjadikan daerah ini sisebut “Taman Pulau Jawa”.

Baca Juga: Misteri Relief Ditimbun 13.000 Meter Kubik Batu di Kaki Candi Borobudur, Benarkah Porno?

Di tengah-tengah Taman Pulau Jawa inilah Candi Borobodur didirikan oleh raja-raja dari Dinasti Sailendra, Taman Pulau Jawa dikelilingi gunung dan pegunungan.

Di sebelah Timur dipagari Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. di Barat dipagari Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, sementara di utara dan selatan dipagari rangkaian pegunungan Tidar dan Menoreh.

Puncak pegunungan Menoreh jika dilihat dari Candi Borobudur, bentuknya menyerupai seseorang yang sedang tidur terlentang di atas pegunungan. Dalam cerita legenda, seseorang yang sedang tidur di atas pegunungan Menoreh itu adalah sang Gunadharma, dalam cerita legenda dipercaya sebagai arsitek yang menciptakan bentuk Candi Borobudur.

Baca Juga: Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta, Surga Pencari dan Kolektor Barang Jadul

Tidak jauh dari Candi Borobudur mengalir dua sungai besar, yaitu Kali Progo dan Kali Elo. Kedua sungai besar itu mengalir hampir sejajar dari utara ke selatan dan tertahan oleh lereng-lereng pegunungan Menoreh, kemudian menjadi satu dan mengalir ke Laut Selatan sebagai Kali Progo. Dari sungai-sungai itulah diperoleh batu-batu sebagai bahan utama pembuatan candi.

Fakta Kedua:

Candi Borobudur untuk dapat berdiri megah seperti yang dapat kita lihat sekarang ini, dibangun dengan mengunakan material batu andesit tidak kurang dari 55.000 meter kubik, terdiri atas 2.000.000 (dua juta) potong batu. Masing-masing potong batu berukuran rata-rata panjang 25 centimeter, lebar 10 centimeter dan tebal 15 centimeter. 

Fakta Ketiga:

Candi Borobudur dibangun sekitar 60 tahun lamanya oleh Raja Samaratunggga (Wangsa Sailendra), dan bukan dalam sehari oleh Nabi Sulaiman AS. Berdasarkan tulisan pendek di batu Candi Barabudhur, para ahli berpendapat Borobudur  mulai dibangun tahun 780 M, dan baru selesai sekitar tahun 830 M.

Baca Juga: Candi Jago Bukti Kehebatan Toleransi Raja Kertanegara Singasari

Candi Borobudur dibangun melibatkan organisasi pekerja yang kompleks. Mereka yang terlibat dalam pembangunan candi ini adalah Yajamana (Raja) yang memerintahkan dilaksanakannya pembangunan suci.

Kemudian melibatkan pula Sthapaka (arsitek pendeta) yang merencanakan pembangunan, juga Sthapati (arsitek konstruksi), Takshaka (ahli pahat) dan Vardhakin (pekerja).

Fakta Keempat:

Candi Borobudur tidak menggunakan Perekat putih Telur, tetapi disusun tanpa menggunakan perekat (dry masonry technic). Sistem yang digunakan adalah  Sistem Kuncian antar batu (interlocking system). Ada 4 sistem kuncian batuan candi, yaitu Sambungan ekor burung, jenis takikan. jenis alur dan lidah dan terakhir jenis purus.

Baca Juga: Meruwat Kutukan Hidup di Candi Sukuh Gunung Lawu, Karanganyar

Fakta Kelima:

Candi Borobudur memuat relief  cerita sepanjang 5 km dan 72 atupa yang unik. Candi Borobudur yang berukuran 123 meter x 123 meter dengan tinggi 42 meter, memiliki 2.672 pahatan relief terdiri 1.460 relief cerita dan sisanya motif hiasan. Semua relief cerita yang dipahatkan pada dinding candi harus dibaca dari kanan ke kiri (Pradaksina)

Stupa Borbudur jumlahnya 72 buah. Stupa sebanyak itu, jika terbuat dari bahan masif, jelas akan membebani struktur bangunan candi secara keseluruhan. Untuk mengakali, para perancangnya membuat desain stupa yang unik dan hanya dijumpai di Borobudur. Stupa Borobudur dibuat berlubang dengan arca Budha di dalamnya.

Fakta Keenam:

Candi Borobdur ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Pada tahun 950 M, Candi Barabudhur terkubur oleh lava letusan Gunung Merapi. Berabad-abad lamanya Borobudur terkubur dalam kegelapan sejarah.

Baca Juga: Taman Sari Jogja, Eksotika Peninggalan Sejarah Sultan Hamengku Buwono I

Sejak pusat kebudayaan berpindah dari Jawa tengah ke Jawa Timur dan agama Islam mulai masuk ke Indonesia, Candi Borobudur benar-benar dilupakan orang.

Sisa-sisa kebesaran Dinasti Sailendra pun terbenam dalam kegelapan sejarah dan semak belukar, Candi Borobudur baru ditemukan kembali hampir seribu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1814. Penemuan kembali Candi Barabudhur adalah atas jasa Sir Thomas Stamford Raffles.

Fakta Ketujuh:

Candi Borobudur menjadi situs Warisan Budaya Dunia, Borobudur adalah bangunan suci Budha Mahayana. Borobudur merupakan salah satu cagar budaya yang keberadaannya diakui sebagai salah satu maha karya manusia di muka bumi. Sejak tahun 1991, Borobudur (beserta Mendut dan Pawon) ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.

Baca Juga: Eksoktik, Rekomended dan Wajib dicoba: Inilah Sensasinya Menginap di 5 Balkondes Sekitar Candi Borobudur

Candi Borobudur masuk dalam 3 kriteria (Kriteria I, II dan VI) World Heritage List yang dipersyaratkan oleh UNESCO. Pertama, merupakan representasi kejeniusan manusia. Kedua, memberikan pengaruh bagi perkembangan seni arstitektur. Ketiga, mempunyai keterkaitan dengan budaya atau tradisi di sekitarnya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler