Mengulik Kemegahan Kotagede Yogyakarta dari Jejak Sejarah Masjid Gedhe Mataram

8 April 2023, 07:00 WIB
Bangunan bersejarah di komplek Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Yogyakarta, saksi sejarah peradaban Islam era Kasultanan Mataram /Arief Winarko/ KaranganyarNews/

KARANGANYARNEWS –  Salah satu ikon bersejarah di kawasan wisata Kotagede Yogyakarta, adanya peninggalan Masjid Gedhe Mataram. Di kawasan inilah kita dapat menelusuri sederet destinasi wisata sejarah, era Kerajaan Kasultanan Mataram.

Berada di daerah wisata yang terkenal akan pernak pernik berbahan dasar perak di sepanjang jalan Kotagede ini, kita akan melihat sederet bangunan  tua bersejarah.

Sejumlah bangunan inilah yang menjadi saksi sejarah peradaban masa lampau, salah  satu peninggalan bersejarah yang masih terawat dan tetap difungsikan hingga saat  ini  Masjid Gedhe Mataram Kotagede.

Baca Juga: Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Inilah Jejak Sejarah dan Makna Filosofi Kehidupan dalam Bangunannya

Penelusuran KaranganyarNews.com di kawasan ini terlihat bangunan kokoh tempat ibadah umat Islam yang berusia kurang lebih 434 tahun, dengan arsitektur yang cukup unik dari keseluruhan bangunannya.

Masjid Gedhe Mataram, sejarahnya didirikan oleh raja pertama Mataram Islam Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati, atas perintah Sunan Kalijaga tahun 1587 M. 

Masjid Gedhe Mataram ini, merupakan 4 kesatuan penting yang tidak dapat terpisahkan. Masing-masing Keraton, masjid, alun-alun dan pasar. Empat penanda ini disebut konsep catur gatra tunggal, memiliki filosofi kedekatan dan   kebersamaan antara Sultan dan rakyatnya.

Baca Juga: Jadi Percontohan se Indonesia, Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan Libatkan 300 UMKM Binaan

Di komplek masjid terdapat makam Kasultanan Mataram, menjadi saksi historis keberadaan Kerajaan Islam di Yogyakarta. Di antaranya terdapat makam Ki Ageng Pamanahan dan Panembahan Senopati, beserta keturunannya.

 

Mengunjungi komplek makam ini, tidak sembarang orang dapat masuk ke area pemakaman. Untuk masuk ke dalam makam, harus menggunakan pakaian khusus adat Jawa. Di komplek makam ini, adat tradis dan budaya Jawa memang masih sangat kental.

Di sebalah makan Kasultanan Mataram, juga terdapat dua sendang atau sumber mata air tempat pemandian. Satunya bernama Sendang Kakung, satunya lagi Sendang Putri.

Baca Juga: Rekomended Teruntuk Ngabuburit: Inilah Eksoktinya 3 Destinasi Hutan Pinus Mangunan, Kabupaten Bantul

Sendang Putri, menurut sejarahnya digunakan untuk membersihkan diri para istri Raja Mataram Islam pada zaman dahulu. Ada perbedaan antara Sendang Putri dengan Sendang Kakung, Sendang Putri diberi penutup di bagian sisi-sisinya sedangkan Sendangkan Sendang Kakung terbuka.

Hingga saat ini Masjid Gedhe Mataram Kotagede Yogyakarta masih menyimpan sederet jejak peradaban Islam di masa lampau. Kotagede, juga dikenal sebagai destinasi industri penghasil perak yang mudah ditemukan di sepanjang jalan Kotagede menuju Masjid Mataram Kotagede.

Masjid Mataram Kotagede  didirikan tahun 1587 M, dulunya tanah Masjid merupakan hutan Mentau. Semakin berkembangnya Islam, tempat ibadah umat Islam ini kemudian dibangun sebagai Masjid utama.

Baca Juga: Wajib Dicoba, Inilah Eksotik Sensasinya Ngabuburit di Bukit Bintang Bantul, Yogyakarta

Masjid Kotagede Mataram dibangun dengan gaya khas Keraton Jawa, atapnya berbentuk limasan bertumpang tiga, serambi Masjid juga memperkaya suasana tradisional. Diperoleh keterangan, serambi inilah yang menjadi bangunan khas warisan Kasunanan Surakarta.

Dalam sejarahnya Masjid Kotagede merupakan hadiah dari Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan, atas keberhasilannya mengalahkan Arya Penangsang. Setelah berdiri Kerajaan Mataram Islam, Kotagede menjadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler