Kuasa Hukum Sebut Brigadir J Ditembak dari Jarak Dekat, Pelaku Lebih dari Dua Orang

- 30 Juli 2022, 12:15 WIB
Kuasa hukum keluarha Korban Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak
Kuasa hukum keluarha Korban Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak /Antara/

KARANGANYARNEWS – Kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Polisi Ferdy Sambo mulai terungkap.

Pihak keluarga Brigadir J yang ikut dalam proses autopsi ulang memberikan bocoran kematian Brigadir J akibat tembakan dari jarak dekat, bukan dalam baku tembak.

Kuasa Hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan kesimpulan itu setelah melihat banyaknya luka tembakan di tubuh Brigadir J.

Baca Juga: Begini Pesan Terakhir Brigadir J Sebelum Tewas Ditembak

“Ini sudah saya konfirmasi, bukan lagi dugaan. Ini hasil konfirmasi ke pihak keluarga yang ditugaskan mengawasi proses autopsi. Begitu selesai autopsi langsung saya kejar informasi itu,”  kata Kamaruddin, Kamis, 28 Juli 2022.

Sementara itu akun Instagram @infokomando.official yang dikutip dari seputartangsel.pikiran-rakyat.com juga menegaskan hal yang sama.

“Polisi sebut Brigadir J tewas akibat baku tembak, hasil autopsi ulang menunjukkan Yoshua ditembak dari jarak dekat,” tulis akun @infokomando.official, Jumat, 29 Juli 2022.

Baca Juga: Kapolres Jaksel dan Karo Paminal Dinonaktifkan, Adik Brigadir J Dimutasi ke Polda Jambi

“Semua tembakan lurus menembus tubuh yang menandakan penembakan dari jarak dekat,” tambah akun @infokomando.official.

Diketahui proses autopsi yang dipimpin tim forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) juga diikuti perwakilan keluarga yang juga tenaga medis.

Hasil resmi autopsi ulang Brigadir J sendiri masih akan diumumkan antara 4-8 minggu setelah autopsi.

Baca Juga: Titik-titik Luka di Tubuh Brigadir J Menurut Keterangan Kuasa Hukum Keluarganya

Kamaruddin Simanjutak kemudian mengungkapkan secara detil mengenai indikasi luka tembak dari jarak dekat di tubuh Brigadir J.

“Lubang itu ada di belakang kepala tembus ke hidung, leher tembus ke bibir, ada juga di leher, di dada, dan di tangan. Semua tembakan lurus menembus tubuh yang menandakan penembakan dari jarak dekat,” ungkapnya.

Fakta tersebut, lanjut Kamaruddin Sianjutak, jelas membantah pernyataan Karo Penmas  Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, yang menyatakan luka di tbuh Brigadir J akibat terlibat baku tembak.

Baca Juga: Begini Percakapan Terakhir Brigadir J dengan Keluarga sebelum Baku Tembak

Sebab, kata Kamruddin, peluru yang ditembak dari jarak 3-5 meter tidak akan menembus tubuh, tapi akan bersarang di tubuh koban.

“Kenapa peluru bisa tembus (depan-belakang), karena dicolok (ditempelkan) senjata ke tubuh. Penembakan korban dari belakang dicolok, di leher juga dicolok. Semua tembakan lurus, hanya satu yang sedikit miring,” ujar Kamaruddin Sianjutak.

Kamaruddin menambahkan selain luka tembak, ada beberapa luka penyiksaan di tubuh Brigadir J. Luka tersebut mrupakan indikasi Brigadir J mendapat penyiksaan sebelum kematiannya.

Baca Juga: Update Kasus Penembakan Brigadir J, Laporan Pembunuhan Terencana hingga Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan

“Pergelangan tangan sebelah kiri patah, jari manis patah. Kaki ada dua lubang di sebelah kanan. Mabes Polri mengklain lubang di kaki kanan karena proses memasukan formalin, tapi kenapa ada juga di kaki kiri,” ujar Kamaruddin Siamnjutak.

Sementara itu Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Umam mengungkapkan  pihaknya memang menemukan adanya identifikasi luka tembak di tubuh Brigadir J.

“Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami,” jelas dia.

Baca Juga: Ini Kejanggalan Kasus Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo Menurut Keluarga Brigadir J

Temuan itu diyakini Komnas HAM setelah mendengar keterangan dari tim Forensik Polri pada pemeriksaan Senin 25 Juli 2022. Anam menilai keterangan dari tim Forensik Polri sangat transparan.

“Soal kesimpulannya seperti apa, kami akan tunggu semua proses selesai hasil ekshumasi dan autopi selesai,” jelas Anam.***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah