3 Tahun Absen, Tradisi Grebeg Syawal Tahun 2023 Dipadati Ribuan Pengunjung

- 26 April 2023, 13:05 WIB
Grebeg Syawal Tahun Ehe 1956 atau tahun 2023 Masehi Keraton Yogyakarta
Grebeg Syawal Tahun Ehe 1956 atau tahun 2023 Masehi Keraton Yogyakarta /Arief Winarko/ KaranganyarNews/

Salah satu gunungan grebeg yang dibawa dari pelataran Masjid Gedhe Kauman, diusung menuju Pendapa Wiyata Praja Kompleks Kepatihan (Gubernuran). Gunungan  tersebut, diberikan kepada ASN Pemda DIY teruntuk memeriahkan Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.

 Baca Juga: Mudik Lebaran 2023, Berikut 4 Tips Memilih Oleh-oleh Khas Jogja

Pj. Sekda DIY Wiyos Santoso mengungkapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X selaki Raja Keraton Jogja sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), atas pemberian Pareden Grebeg Syawal kepada Pemda DIY yang notabene ASN Kaprajan. Wiyos berharap, pareden tersebut dapat membawa berkah bagi keluarga besar Pemda DIY maupun Kepatihan.

“Menira ngunjuk matur marang Sri Sultan Hamengku Buwono ingkang Jumeneng Kaping Sedasa ugi tansah memuji, para saderek dalem, sentana dalem, ugi praja dalem lan kawula dalem, tansah sinongsong Panjenengan Dalem Allah, mugia manggih kasarasan, tinebihna saking sambekala,” kata dia.

Dalam tradisi Keraton Yogyarta terdapat 4 kali kegiatan Grebeg masing-masing:

 Baca Juga: Mudik Lebaran, Catat Inilah 43 Toko Oleh oleh di Jogja

  1. Grebeg Pasa, Syawal, Bakdo diadakan tanggal 1 Syawal atau setiap Idul Fitri untuk menghormati bulan suci Ramadhan dan menghormati malam kemuliaan (Lailatul Qadar).
  2. Grebeg besar diadakan tanggal 10 bulan Besar atau Zulhijah untuk merayakan Idul Adha, hari raya Islam yang kedua.
  3. Grebed Maulud diadakan tanggal 12 Rabiul Awal atau Maulud untuk memperingati hari kelahiran Nabu Muhamad SAW.
  4. Grebeg Maulud Dal diadakan 8 tahun sekali.

Tradisi Ngabekten

Usai diserahterimakan dan didoakan, ubarampe (hasil bumi) gunungan tersebut dibagikan terlebih dulu kepada ASN Pemda DIY. Setelahnya, masyarakat umum diperkenankan merayah gunungan, simbol sedekah raja yang dipercaya membawa berkah. 

Tidak butuh waktu lama, tingginya animo masyarakat maupun wisatawan membuat ubarampe gunungan yang dikirim ke Kepatihan langsung ludes tak tersisa.

Sebelum Gerebeg Syawal,  telah dilaksanakan kegiatan Numplak Wajik, Gladi Bersih Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta  dan dilanjut pada hari Minggu 23 April 2023 yaitu Ngabekten yang berlangsung dua hari dan Ringgitan Bedhol Songsong. 

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x