Tata Cara Salat Istisqa’: Memohon Turun Hujan dan Kebakaran Gunung Lawu Padam

- 9 Oktober 2023, 19:24 WIB
Kobaran api DI Gunung Lawu di waktumalam
Kobaran api DI Gunung Lawu di waktumalam /tangkapan WA Grup Re;awan/

KARANGANYARNEWS - Kemarau panjang yang melanda hampir seluruh pelosok negeri tahun ini, berdampak serius bagi seluruh aspek kehidupan manusia beserta ekosistemnya. Termasuk salah satunya, kebakaran Gunung Lawu yang kian meluas  ke beberapa Kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 

Karena terdampak kebakaran Gunung Lawu ini juga, ratusan warga desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menderita kekurangan air bersih. Karena pipa jaringan air bersih dari Gunung Lawu leleh terbakar kobaraan api. 

Sumber air, memang menjadi penopang kehidupan, karena ketersediaan air sangat penting bagi kehidupan. Baik teruntuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pertanian, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, ketika hujan yang seharusnya menjadi penyelamat kian langka ditambah terjadinya musibah kebakaran, sebagaimana terjadi di Gunung Lawu.

 Baca Juga: Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas, DMI dan ISlami Cener Karanganyar Gelar Salat Istisqa’

Berbagai upaya telah dilakukan seluruh pihak terkait, teruntuk segera memadamkan kebakaran Gunung Lawu, namun demikian belum mecapai hasil sebagaimana diharapkan.

Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.com sebelumnya, Kebakaran Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, semakin meluas. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan, di area Kawasan Hargo Tiling dan sekitarnya mencapai sudah 100 hektar lebih. 

Sulitnya Proses Pemadaman

 

Sejumlah relawan gabungan yang ikut proses pemadaman menyebutkan, jikalau  Kebakaran Gunung Lawu  di perbatsan Provinsi Jawa Tengah-Jawa Timur initidak segera dapat dipadamkan, sangat dikawatirkan kian merembet hingga pemukiman warga di Lereng Gunung Lawu.

 Baca Juga: Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas Hingga 1.990 hektare: Water Bombing, BNPB Gunakan Helikopter.

Hingga Senin, 09 Oktober 2023 ratusan personil Relawan gabungan masih berupaya memadamkan api yang membakar Gunung Lawu. Api pertama muncul di kawasan Ngawi, Jawa Timur, kemudian merembet hingga wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar Yang telah terdampak kebakaran Gunung Lawu masing-masing Kecamatan Tawangmangu,  Jenawi, dan  Ngargoyoso.

Perkembangan terupadate, sejumlah relawan melaporkan, kobaran api telah merembet hingga area hutan Jamus, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karangaanyar.

 Baca Juga: CHEK FAKTA: Misteri DIbalik Selamatnya Warung Mbok Yem dari Kebakaran Gunung Lawu

Juli Padmi Handayani mengatakan, ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses pemadaman ini. Selain objek yang mudah terbakar, cuaca kering, tiupan angin sangat kencang, dan medan yang terjal juga menyulitkan proses pemadaman.

Aman Rasulullah

 "Cara paling efektif untuk proses pemadaman ini segera turunnya  hujan. kami  minta doanya bersama, agar hujan bisa segera turun," kata dia kepada awak media di Kantor BPBD Karanganyar.

Disebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar jugasudah menggelar rapat untuk meminta  masyarakat di setiap kecamatan menggelar salat istisqa’.

 Baca Juga: Terdampak Asap dan Abu Kebakaran Gunung Lawu: Warga puluhan Desa Didera Batuk dan Sesak Nafas

Sesuai dengan namanya, al-istisqa' yang artinya memohon curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fiqih mendefinisikan salat Istisqa’ sebagai salat Sunnah muakkadah yang dikerjakan teruntuk memohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan.

Salat istisqa’ telah dipraktikkan di zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan:

خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوماً يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمن

Artinya: Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

Tata Cara salat Istisqa’

 

Salat Istisqa’, sebagaimana dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, dilaksanakan karena merupakan salah satu bentuk doa dan tindakan spiritual dalam Islam teruntuk memohon turun hujan dari Allah.

 Baca Juga: Mbok Yem, Selamat dari Kobaran Api, Sang Legen Gunung Lawu: Tak Mau dievakuasi

Penyelenggaraan salat Istisqa’ biasanya terkait kondisi cuaca ekstrem, seperti kekeringan yang berkepanjangan atau musim kemarau panjang dengan berbagai dampaknya, termasuk kebakaran.

Berikut syariat atau tata cara salat istisqa’ berdasarkan fatwa Majelis Tarjih Pimpinan Pusat (PP) MUhammadiyah:

  1. Persiapan Sebelum Salat Istisqa’

Sebelum pelaksanaan salat Istisqa’, masyarakat diharapkan untuk memperbanyak taubat, memohon ampun, dan melakukan amal shalih di hari-hari menjelang pelaksanaan salat Istisqa’, seperti berpuasa sunnah, berzikir, dan bersedekah.

 Baca Juga: CHEK FAKTA KEBAKARAN GUNUNG LAWU: Viral, Warung Mbok Yem di Puncak Hargo Dumilah Terbakar?

  1. Pakaian Sederhana:

Saat melaksanakan salat Istisqa’, diharapkan mengenakan pakaian yang sederhana tanpa perhiasan seperti pada salat ‘Īd.

  1. Penyelenggaraan Pada Hari Jumat:

Pada hari Jumat, khatib Jumat memanjatkan doa Istisqa’ di akhir khutbah Jumat. Selama doa ini, para jamaah dan khatib Jumat mengangkat tangan lebih tinggi dari biasanya.

  1. Pelaksanaan pada Hari Sabtu atau Ahad:

Jika hujan belum turun setelah doa Istisqa’ pada Jumat, maka pada pagi hari Sabtu atau Ahad setelah matahari terbit (syurūq), salat Istisqa’ diadakan secara khusus. Salat ini dapat dilakukan di tanah lapang atau area terbuka, boleh juga di dalam masjid.

  1. Salat Istisqa’ Dilakukan:

 

Imam memimpin salat Istisqa’ sebanyak dua rakaat dengan pembacaan yang jelas (jahr). Tidak ada azan dan iqamah. Tidak ada takbīrāt zawāid seperti dalam salat ‘idain, hanya seperti pelaksanaan salat Jumat.

 Baca Juga: 4 Warung di Hargo Dalem Gunung Lawu Terbakar, Jalur Tertutup Kobaraan Api

  1. Khutbah Pendek:

Setelah salat, imam memberikan khutbah singkat di atas mimbar. Khutbah ini dapat diberikan sebelum atau setelah salat Istisqa’. Selama khutbah, imam memperbanyak istighfar (memohon ampun) di sela-sela khutbahnya.

  1. Doa Bersama:

Di akhir khutbah, imam dan jamaah mengangkat tangan tinggi-tinggi dan berdoa bersama. Salah satu contoh doa yang dapat dibaca adalah doa yang mencakup permohonan hujan dan rahmat Allah. Misalnya doa di bawah ini:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ.

اللَّهُمَّ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. أَنْتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ. أُنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِيْنٍ.

اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْتًا مَرِيْئًا طَبَقًا مَرِيعًا غَدَقًا عَاجِلًا غَيْرَ رَائِثٍ.

  1. Perubahan Pakaian:

Setelah doa bersama, imam dan jamaah membalikkan bagian luar sorban atau selendang mereka menjadi bagian dalam. Bagian sorban atau selendang yang kanan dipindahkan ke kiri. Setelah itu, semua mengusapkan kedua tangan di wajah.

  1. Penutup Salat:

 

Imam turun dari mimbar dan kembali menghadap jamaah.

Dengan mengikuti tata cara ini, masyarakat dapat menjalankan salat Istiqosa’ dengan mudah dan berharap atas pertolongan dari Allah untuk mengatasi cuaca ekstrem atau kekeringan yang mereka alami. Salat Istisqa’ salah satu bentuk doa dan tindakan spiritual yang menunjukkan ketergantungan manusia kepada Allah dalam menghadapi musibah cuaca ekstrem seperti saat ini.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah