Manohara, Kisah Romantisme Cinta Dua Dunia di Relief Candi Borobudur

- 14 Maret 2023, 17:35 WIB
Relief kisah cinta dua dunia antara pangeran Sudhana dan Manohara, bidadari cantik mempesona pada dinding Candi Borobudur
Relief kisah cinta dua dunia antara pangeran Sudhana dan Manohara, bidadari cantik mempesona pada dinding Candi Borobudur /Indonesia.org/

KARANGANYARNEWS - Candi Borobudur memuat relief  cerita sepanjang 5 km kalo ditarik satu garis lurus. Candi Borobudur yang berukuran 123 meter x 123 meter dan tinggi 42 meter, memiliki 2.672 relief terdiri 1.460 relief cerita dan sisanya motif hiasan.

Diantara 1.460 relief cerita itu, ada 20 relief yang menggambarkan romatisme cinta dua dunia yang menggetarkan.  Sebagaimana dirangkun KaranganyarNews.com dari berbagai sumber pustaka, juga pendapat arkeolog.

Kisah cinta dua dunia yang menggetarkan itu terjadi antara pangeran Sudhana dan Manohara, seorang bidadari yang cantik mempesona. Meskipun  di relief Manohara digambarkan sebagai manusia, sejatinya Manohara adalah Kinnari, makhluk cantik jelita setengah manusia setengah burung.

Baca Juga: Kompleks Percandian Dieng, Merekam Jejak Budaya India di Rumah Para Dewa

Kisah cinta dua dunia antara Sudhana dan Manohara dalam relief di dinding Candi Borobudur, bisa ditemukan di deretan cerita Avadana di lantai kedua bagian dalam di bawah kisah Kitab Lalitavistara.

“Avadana adalah kisah Buddha yang terkenal, termasuk tentang bidadari Manohara,” tulis sejarawan Peter Levenda dalam Tantric Temples: Eros and Magic in Java.

Dikisahkan, dalam kehidupan sebelumnya, Sang Buddha pernah hidup sebagai pangeran bernama  Sudhana, putra mahkota kerajaan Pancala Utara, kerajaan makmur karena ayahnya memerintah dengan kebajikan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Candi Sari, Candi Bertingkat Wihara Buddha

Saat sedang berburu, Sudhana melihat kinnari, manusia setengah burung, bernama Manohara yang ditangkap Hakala, seorang pemburu saat mandi di danau.

Pangeran Sudhana langsung jatuh hati melihat Manohara, lebih-lebih tidak tega karena bidadri itu tak berdaya dalam jerat sakti milik Hakala. Pangeran Sudhana memberikan hadiah yang mahal kepada Hakala, untuk mendapatkan Manohara.

Kedua makhluk beda dunia itu, kemudian menikah di istana Pancala Utara di tengah berbagai gunjingan di istana. Manohara sangat terharu akan cinta sang pangeran yang begitu besar kepadanya.

Baca Juga: 7 Fakta Mengagumkan dan Tak Mungkin Terulang Candi Bororobudur

Manohara pun memberikan permata kekuatan di dahinya kepada Sudhana,  pertanda Manohara menyerahkan diri sepenuhnya kepada suaminya. Namun kehidupan cinta dua makhluk dua dunia itupun segera diuji, ketika suatu hari dua brahmana datang ke Pancala Utara.

Brahmana pertama ingin menjadi imam bagi raja yang sedang bertakhta,  sementara brahmana kedua dijanjikan Sudhana akan menjadi imam kerajaan ketika dia duduk di singgasana.

Mengetahui hal itu, bahwa dirinya nanti tidak akan dipakai sebagai penasehat Sudhana,  brahmana pertama berusaha melenyapkan pangeran Sudhana.

Baca Juga: Misteri Relief Ditimbun 13.000 Meter Kubik Batu di Kaki Candi Borobudur, Benarkah Porno?

Brahmana dengan berbagai alasannya berhasil membujuk raja untuk menugaskan Sudhana meredam pemberontakan, hal itu dimaksudkan Sudhana terbunuh dalam peperangan.

Menyadari gawatnya perang yang dihadapi, pangeran Sudhana memberikan permata Manohara kepada ibunya. Dia meminta, ibunya menjaga dan melindungi istrinya selama dirinya pergi.

Diluar prediksi brahmana, pangeran Sudhana berhasil mengalahkan para pemberontak dengan bantuan pasukan raksasa hutan. Pada malam yang sama, ayahnya bermimpi dan meminta brahmana menafsirkannya.

Baca Juga: Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta, Surga Pencari dan Kolektor Barang Jadul

Brahmana itu mengetahui bahwa mimpi raja merupakan pertanda kemenangan Sudhana. Namun, dia menafsirkan kepada raja bahwa mimpi itu pertanda bencana.

Brahmana itu pun melaksanakan rencana berikutnya, dengan menafsirkan bahwa bencana yang akan melanda dapat dicegah hanya dengan mengorbankan seorang kinnari.

“Raja menolak, tetapi pada akhirnya menyetujui permintaan tersebut,” tulis John N. Miksic, arkeolog National University of Singapore, dalam Borobudur: Golden Tales of the Buddhas. 

Baca Juga: Candi Jago Bukti Kehebatan Toleransi Raja Kertanegara Singasari

Sang Ibu Suri yang mengetahui menantunya (Manohara) dalam bahaya, diam-diam mengatur pelarian Manohara. Ibunda Pangeran Sudhanapun mengembalikan permata Manohara agar kinnari  itu bisa terbang kembali ke kerajaannya di Gunung Kailasa. Begitulah dengan perlindungan cinta sang Ibunda Pangeran Sudhana, Manohara berhasil lolos dari istana. 

Manohara yang tak ingin melihat kekasihnya berduka karena kepergiannya, mendatangi seorang Rsi (brahmana) yang terkenal akan kebajikannya yang sedang bertapa di tepi danau.

Manohara menitipkan sebuah cincin untuk Pangeran Sudhana, apabila kelak dalam pencariannya sampai di tempat Rsi itu dan memberikan caranya agar bisa menemukanya di negeri Kinnara dan Kinnari.

Baca Juga: Meruwat Kutukan Hidup di Candi Sukuh Gunung Lawu, Karanganyar

Pangeran Sudhana yang pulang dari medan perang dan ingin segera bertemu Manohara menjadi sangat terpukul, mengetahui nasib yang menimpa istrinya.

Cintanya yang amat besar kepada Manohara, membulatkan tekadnya mencari sang isteri sampai kapanpun. Pencariannya yang luar biasa,  membawanya ke kediaman rsi di tepi danau. Pangeran Sudhana pun diberi cincin dan petunjuk cara bisa mencapai Kerajaan Kinnara.

Namun, ujian cinta keduanya belumlah selesai. Pangeran Sudhana yang meminta izin Raja Kinnara agar bisa membawa kembali Manohara, ditolak. Pangeran Sudhana harus bisa melewati serangkaian ujian, agar hubungan keduanya direstui Raja kerajaan manusia burung itu.

Baca Juga: Taman Sari Jogja, Eksotika Peninggalan Sejarah Sultan Hamengku Buwono I

Kisah cinta beda dunia yang mengharukan antara Pangeran Sudhana dan Manohara, ditutup dengan relief yang menggambarkan kebahagian Manohara dan rakyat kerajaan Pancala Utara.

Begitu terkenalnya romantisme cinta Pangeran Sudhana dan Manohara, dipahatkan 20 relief di Candi Borobudur. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x